Implementasi vaksin gratis bagi masyarakat Indonesia akan turut mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan pada 2021.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait vaksin Covid-19 yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat menjadi bagian dari sentimen penopang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan. Namun, sentimen utama penopang penguatan IHSG diyakini berupa stimulus fiskal dari Pemerintah Amerika Serikat.
Pada penutupan perdagangan, Rabu (16/12/2020), IHSG berada di level 6.118,4. Posisi ini menguat 108,27 poin atau 1,8 persen. Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 775,35 miliar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga 280 saham menguat pada perdagangan hari ini. Adapun harga 209 saham melemah dan 224 saham tetap. Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat, dipimpin sektor pertambangan yang menguat 3,95 persen dan sektor infrastruktur yang menguat 3,56 persen.
Saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dengan kode ANTM menjadi saham yang paling banyak diperjualbelikan dengan total frekuensi 111.030 kali, dengan volume 1,27 miliar lembar saham. Harga saham ANTM menguat 16,35 persen ke Rp 1,815 per lembar saham dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menilai, sentimen utama penopang penguatan IHSG hingga hampir 2 persen pada perdagangan hari ini berupa perkembangan negosiasi stimulus fiskal jumbo AS yang mulai menemukan titik terang.
”Pertemuan antara anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS dibaca pelaku pasar sebagai titik terang terkait stimulus fiskal yang selama ini diskusinya menemui jalan buntu. Hal ini yang menjadi perhatian pelaku pasar,” ujarnya.
Sentimen utama penopang penguatan IHSG hingga hampir 2 persen pada perdagangan hari ini adalah perkembangan negosiasi stimulus fiskal jumbo Amerika Serikat (AS) yang mulai menemukan titik terang. (Hans Kwee)
Sebelumnya, Partai Demokrat menolak paket stimulus bipartisan senilai 908 miliar dollar AS. Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyampaikan, Presiden Donald Trump mendukung proposal yang diajukan Pemimpin Mayoritas Republik Mitch McConnell. Paket yang didorong McConnell adalah proposal senilai 500 miliar dollar AS yang ditolak Partai Demokrat karena dianggap tidak mencukupi.
Namun, Hans tidak menampik jika salah satu faktor pendorong indeks menguat adalah pernyataan Presiden Joko Widodo terkait vaksinasi. Presiden Joko Widodo memastikan vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada masyarakat.
Presiden memerintahkan jajaran kabinet, kementerian atau lembaga, dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.
”Dengan vaksin yang digratiskan, peluang seluruh masyarakat menerima vaksin semakin besar. Imbasnya pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih cepat,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Investment Officer PT Jagartha Penasihat Investasi (Jagartha Advisors) Erik Argasetya menilai, saat ini ada dua faktor domestik yang nantinya akan menjadi penopang IHSG, yakni kepastian vaksin serta dukungan mekanisme pasar.
”Hal ini menjadi faktor yang membedakan kondisi saat ini dengan periode pada awal pandemi masuk ke Tanah Air. Saat itu, pelaku pasar masih buta akan Covid-19 beserta penanggulangannya. Namun, saat ini pelaku pasar mulai bisa mengalkulasikannya,” kata Erik.
Apabila implementasi vaksin untuk masyarakat berlangsung baik serta terbukti ampuh untuk memutus rantai penularan Covid-19, ekonomi akan bergairah dan IHSG akan kembali melesat pada 2021.
Pada 2021, Erik memproyeksikan sejumlah sektor akan meningkat, antara lain konsumer, khususnya mobil dan sepeda motor yang saat ini penjualannya mulai naik. Sektor lain yang prospektif pada 2021 adalah properti karena penetapan suku bunga kredit yang masih cukup rendah.