Ekonomi Hari Ini: Dari Kopi Milenial sampai Cicilan KPR
Sejumlah agenda ekonomi menarik akan mewarnai awal pekan ini. Kenaikan suku bunga acuan BI cenderung diikuti kenaikan bunga bank. Sementara, besarnya pasar generasi muda menjadi jaminan kesinambungan industri kopi.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·2 menit baca
Depresiasi rupiah masih menjadi perhatian dunia usaha. Dampaknya sudah mulai terasa di berbagai sektor riil. Transmisi awalnya antara lain melalui kenaikan biaya impor bahan baku. Ini misalnya telah dialami sektor manufaktur.
Transmisi berikutnya adalah pada kenaikan beban bunga dunia usaha dan masyarakat. Beban bunga akan naik sebagai konsekuensi dari langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin ke 6 persen pada pekan lalu. Langkah otoritas moneter ini bertujuan menstabilkan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar AS.
Namun, di sisi lain, langkah itu cenderung akan disusul perbankan dengan menaikkan bunga pinjamannya, baik kredit usaha, kredit komersial, dan kredit pemilikan rumah (KPR). Dari dunia usaha, pelaku usaha di sektor tekstil dan manufaktur sudah mulai berhitung ulang.
Usaha mikro, kecil, dan menengah akan mengalami beban terbesar dari kenaikan beban bunga utang tersebut. Sebab, UMKM umumnya dikenai bunga pinjaman lebih tinggi karena di mata bank memiliki profil risiko yang lebih tinggi.
Masyarakat juga akan merasakan dampak kenaikan bunga pinjaman perbankan. Kenaikan bunga, misalnya, kemungkinan besar akan terjadi pada KPR dan kredit kendaraan bermotor yang menerapkan prinsip bunga mengambang.
Apakah dampak depresiasi rupiah juga akan berpengaruh terhadap industri kopi di Indonesia? Yang pasti, kopi tidak ada matinya di Tanah Air. Kedai-kedai kopi marak. Bangku-bangkunya penuh dengan pengunjung.
Kopi memang berjaya. Apalagi di Indonesia, banyak generasi muda menjadi konsumennya. Besarnya pasar generasi muda ini menjamin keberlangsungan estafet generasi konsumen sehingga kesinambungan bisnis akan terjaga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, populasi generasi Z mencapai 74,93 juta jiwa pada 2020 atau 27,9 persen komposisi penduduk sekaligus terbesar di Indonesia. Berikutnya adalah generasi milenial. Mereka berjumlah 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen dari total penduduk.
Seperti apa relasi generasi Z dan generasi milenial itu dengan kopi? Bagaimana ceritanya? Apa saja inovasi para pengusaha kopi untuk membuat pembelinya datang lagi dan datang lagi? Tunggu ulasannya hari ini di Kompas.id.
Sementara itu, sejumlah agenda ekonomi lainnya padat merayap di awal pekan ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan menyampaikan konferensi pers tentang realisasi keuangan negara mutakhir pada siang ini.
Dari industri asuransi, akan ada peluncuran peta jalan pengembangan dan penguatan industri perasuransian periode 2023-2027. Acara ini sekaligus sebagai bagian dari acara peringatan Hari Asuransi Nasional Ke-17.
Ada pula diskusi soal kereta cepat yang katanya akan mempercepat transformasi perkotaan. Dari bursa saham, naiknya harga komoditas berpeluang menjadi sentimen positif untuk emiten yang usahanya di bidang komoditas.
Sementara itu, sebagai rangkaian agenda Kompas100 CEO Forum, akan digelar CEO Insight di Jakarta. Diskusi dua sesi ini akan menghadirkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sebagai pembicara kunci.