Mendung menyapa penumpang maskapai penerbangan Batik Air saat mendarat di Bandar Udara Silampari, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Rabu (10/1) pagi. Setelah menempuh penerbangan selama 1 jam 10 menit dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, penjelajahan obyek wisata di kota yang berada di perbatasan Sumatera Selatan dengan Bengkulu itu pun dimulai.
Kota yang berjarak sekitar 305 kilometer dari Palembang itu merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas tahun 2001. Dengan adanya penerbangan langsung dari Jakarta, Kota Lubuk Linggau bisa menjadi destinasi menarik untuk liburan singkat.
Sebab, tak butuh waktu lama untuk menengok beberapa obyek wisata di kota yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki luas 364,66 kilometer persegi. Dalam waktu kurang dari 24 jam, semua obyek wisata bisa dikunjungi.
Dengan adanya penerbangan langsung dari Jakarta, Kota Lubuk Linggau bisa menjadi destinasi menarik untuk liburan singkat.
Perjalanan diawali dengan mengunjungi Air Terjun Temam yang terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kota, atau ditempuh sekitar 20 menit. Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk masuk ke air terjun yang populer dengan sebutan ”Niagara Mini” itu. Pengunjung hanya perlu membayar Rp 2.000 per orang.
Suara air terjun mulai terdengar dari kejauhan. Kicau burung yang mengalun merdu pun semakin menggoda pengunjung untuk segera menelusuri obyek wisata itu. Setelah melangkah sekitar 50 meter, Air Terjun Temam langsung menampakkan diri.
Air Sungai Temam mengalir dari ketinggian 12 meter menutupi gugusan batu dengan lebar sekitar 25 meter. Air terjun itu bisa dilihat dari atas jembatan gantung yang juga menghubungkan pengunjung ke destinasi wisata alam Hutan Kota.
Sempatkan turun lewat tangga yang tersedia untuk mendekat ke air terjun. Lokasi itu rasanya paling cocok untuk mengabadikan keindahan panorama tersebut. Jangan lupa, rasakan dan nikmati sensasi terkena percikan air yang menyegarkan.
Hasanudin, petugas di Air Terjun Temam, menuturkan, obyek wisata itu juga bisa dinikmati saat hari sudah gelap. Sebab, Pemerintah Kota Lubuk Linggau telah memasang sejumlah lampu light-emitting diode (LED) warna-warni yang menyorot langsung ke arah air terjun.
”Jadi bagus untuk berfoto dengan latar air terjun warna-warni,” kata Hasanudin.
Kampung warna-warni
Perjalanan dilanjutkan menuju kampung warna-warni di Kelurahan Lubuk Linggau Ulu, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II. Dari Air Terjun Temam, jaraknya sekitar 14 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan. Untuk mencapai kawasan itu, pengunjung akan terlebih dulu melewati Masjid Agung As-Salam yang megah.
Tak jauh dari masjid itu, ratusan rumah di Kelurahan Lubuk Linggau Ulu mempercantik diri memakai aneka warna. Setiap dinding rumah dijadikan kanvas untuk menyalurkan imajinasi penghuninya. Ada dinding rumah yang dicat mural dengan tema dinosaurus, sepak bola, dan karakter superhero, seperti Spiderman.
Sejumlah wisatawan tampak sibuk memilih titik paling tepat untuk berswafoto di depan rumah warga. Sebagian lainnya menyusuri setiap koridor kampung warna-warni itu. Warga setempat pun tampak tak malu-malu untuk difoto pengunjung.
Di kampung tersebut, terdapat titik pembuatan kemplang yang dipanggang langsung oleh warga setempat. Pengunjung pun dipersilakan mencoba proses memanggang kemplang.
Lurah Lubuk Linggau Ulu Serliza Maharani menuturkan, kampung tersebut dulunya dijuluki ”Kampung Texas”. Sebab, kampung tersebut terkesan kumuh dan kerap dijadikan tempat perjudian. Kampung itu dipermak dengan adanya bantuan swasta dan swadaya warga.
”Dulu, warga setempat enggak mau senyum kalau ada orang masuk ke kampungnya. Setelah disulap jadi warna-warni, warga semakin ramah, apalagi terhadap wisatawan,” ujar Serliza.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan, keberadaan Bandara Silampari mempermudah akses masuk-keluar ke Lubuk Linggau. Selain mengundang untuk menikmati obyek wisata yang tersaji di kota itu, dia juga turut mengundang investor untuk melirik Sumsel, termasuk Lubuk Linggau, untuk berinvestasi di sana.
Selain Air Terjun Temam dan kampung warna-warni, ada beberapa obyek wisata lainnya yang bisa dikunjungi dan membuat pengunjung terpukau. Misalnya, Masjid Agung As-Salam dan Bukit Sulap. Kota ini cocok bagi pengunjung yang ingin kabur sementara dari rutinitas kemacetan dan mencari ketenangan. Jadi, tunggu apa lagi?