Bergaya Sampai Puas di Motomoto Museum
“Oh! Neomu yeppeo!”
Sejak memasuki area museum, tiga warga negara Korea Selatan langsung menjerit senang. Arti jeritannya tadi ialah, “Oh! Cantik sekali!”. Ketiganya seperti masuk ke dunia baru yang yeppeo. Matanya sampai berbinar-binar.
Motomoto Museum memang cantik. Kalau boleh saya tambahkan, museum ini juga nyeni. Instalasi seni kontemporer dan pop karya sejumlah seniman tersedia di sini. Sebut saja seniman Mulyana, Heri Dono, Rony “Rebellionik” Rahardian, Felix Tjahyadi, Naufal Abshar, dan Muchlis “Muklay” Fachri ada di sini.
Kala masuk ke area pamer, Instalasi karya Felix Tjahyadi jadi karya penyambut pengunjung. Karyanya diberi judul “Batik Room & Shadow Hues”. Pengunjung harus menyusuri lorong pendek berbelok sebelum tiba di ruangan yang lebih luas.
Lorong itu penuh oleh titik-titik hitam di dinding dan lantai berwarna putih. Semakin masuk ke dalam, titik itu berubah jadi garis-garis berpola geometri. Di ruangan yang lebih besar, garis itu berubah menjadi pola batik Nusantara. Jika jeli melihatnya, kita bisa melihat motif batik kawung, parang rusak, megamendung, hingga motif bunga pada batik pesisir. Tak pelak, instalasi ini berubah jadi studio foto dadakan.
Yeonjeong Kim (33) langsung ambil posisi di sudut ruangan. Ia berpose sambil disoraki kedua temannya, Suyeon Yu (30) dan Hyunji Kim (31). Sorakan itu membikin Yeonjong makin semangat bergaya, sedangkan dua lainnya semakin semangat ngakak.
Tak lama berselang, mereka minta bantuan petugas museum untuk memotret mereka. Segala gaya dicoba sampai lelah dan hasil yang didapat memuaskan. “Museum ini menarik sekali. Kami bisa foto-foto. Nanti kami mau upload ke Instagram,” kata Suyeon, Senin (6/5/2019).
Semua petugas museum di sini ramah. Setiap kali masuk ke instalasi baru, kita akan selalu disapa dengan senyum dan sedikit penjelasan seputar instalasi. Tak jarang mereka menawarkan bantuan. “Halo, kak. Mau saya bantu fotoin?” kata mereka.
Tidak usah sungkan menerima bantuan mereka. Tapi, jangan lupa beri arahan untuk dapat hasil foto yang sesuai dengan keinginan kalian.
Instagrammable
Perjalanan berlanjut ke ruangan “Colour Movement” yang berisi instalasi karya Felix Tjahyadi. Ada ratusan helai pita warna-warni panjang yang menjuntai dari langit-langit. Rasanya seperti berada di tengah hutan tirai warna-warni. Ada warna merah, kuning, biru, hijau, hingga ungu.
Para pengunjung tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto di ruangan ini. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa berfoto dengan antusias. Beragam sudut pengambilan gambar dan beragam pose pun tak luput dicoba.
Bukan hanya “Colour Movement” dan “Batik Room & Shadow Hues” yang menjadi studio foto dadakan. Ada puluhan lainnya yang jadi tempat foto Instagrammable—sebutan buat tempat berdesain menarik dan estetis. Biasanya, foto di tempat-tempat tersebut akan diunggah ke media sosial, misalnya Instagram.
Nyaris tidak ada tempat yang tidak Instagrammable di Motomoto Museum. Ruangan “Rafflesia Pool”, “Ruang Sumpah Pemuda”, “Polygon Hills”, “Sea Remembers”, hingga”Cotton Candy Clouds” menarik untuk dipotret.
Salah satu pengunjug, Putri (27), agaknya setuju. Seluruh ruangan berisi karya seni sudah ia jajaki bersama suaminya, Bagus (30) dan putrinya yang berusia 15 bulan. Selain menjelajahi museum, tak lupa ia berfoto di semua sudut museum.
“Tempat ini bagus dan dekat dengan rumah kami di Pamulang, Tangerang Selatan. Selama ini kan tempat-tempat seperti ini hanya ada di Jakarta. Tempat ini jadi hiburan alternatif kami,” kata Putri.
Baca juga : Revitalisasi Museum dan Taman Budaya di Sulawesi Tenggara
Bagus menambahkan, ia memiliki impresi yang baik terhadap Motomoto Museum. Pasalnya, karya seni yang ditampilkan membuatnya terkesan. Warna-warni museum ini membuat ia tidak bosan mengitari museum ini.
“Bagus juga untuk foto. Kebetulan kami sekeluarga hobi motret dan tempat ini Instagrammable banget. Nanti mau kami upload ke Instagram,” kata Bagus.
Baca juga : Gagasan Terbaru Tanto, Perasaan Seniman Dijadikan Museum Lima Gunung
Museum ini baru diresmikan pada 26 April 2019. Letaknya di Mal Qbig, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Ada 23 ruangan berisi karya seni para seniman di atas lahan seluas 3.000 meter persegi.
Selain museum, ada pula Motomoto Resto di samping Motomoto Museum. Pengunjung bisa membeli tiket masuk museum seharga Rp 100.000 per orang. Pengunjung berusia di bawah dua tahun bisa masuk secara gratis.
Ada pula tiket promo seharga Rp 150.000. Dengan tiket ini, pengunjung bisa memperoleh kupon untuk makan di restoran senilai Rp 75.000. Promo ini berlaku hingga 31 Mei 2019.
Katanya, semua orang bebas berekspresi di Motomoto Museum. Siapa saja boleh bergaya sesuka hati dan tertawa sampai sakit perut. Selain bikin hati senang, stok foto keren buat feed Instagram juga dijamin bertambah. (SKA)