Pemanfaatan Bahan Lokal Bisa Ungkit Kehidupan Masyarakat Rentan
Pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan bahan lokal bisa memberdayakan masyarakat miskin dan disabilitas.
Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Penanggulangan kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat terus digencarkan agar mereka tak selalu bergantung pada bantuan sosial. Pemberdayaan itu salah satunya melalui pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan bahan lokal bagi masyarakat rentan dan disabilitas.
Pelatihan oleh Kementerian Sosial itu digelar selama seminggu di Sentra Efata, Kupang, Nusa Tenggara Timur, 26 Februari-3 Maret 2024. Sebanyak 120 orang ikut dalam pelatihan ini yang 86 orang di antaranya diberangkatkan ke Kupang dari sejumlah daerah di NTT seperti di Belu, Kabupaten Kupang, Malaka, Sikka, dan Timor Tengah Utara.
Mereka mengikuti berbagai pelatihan, mulai dari membuat makanan siap saji dengan memaksimalkan bahan pangan lokal seperti daun kelor, mengolah kopi, pertanian, menjahit, hingga pelatihan mekanik. Setelah berlatih kemampuan wirausaha, mereka juga akan mendapatkan pelatihan pemasaran dan bantuan peralatan usaha, serta pendampingan untuk menerapkannya di daerah masing-masing. Upaya-upaya ini demi memandirikan mereka agar bisa meningkatkan pendapatannya.
”Paling tidak dalam tiga bulan ke depan kami harapkan mereka sudah mulai menjual hasil karyanya secara daring atau nanti kami juga fasilitasi jualan di bazar Ramadhan,” kata Kepala Sentra Efata Tota Oceanna Zonneveld, Selasa (27/2/2024).
Ke depan, mereka juga akan diikutsertakan dalam program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) dari Kemensos. Program ini berupa fasilitasi modal usaha sebesar Rp 6 juta kepada para penerima manfaat. Sejak dilaksanakan oleh Kemensos pada akhir 2022, sudah ada 13.967 keluarga penerima manfaat (KPM) program Pena per Desember 2023.
Para penerima manfaat program Pena ini secara bertahap akan dikeluarkan atau digraduasi dari daftar penerima bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan dan Program Sembako, karena dianggap sudah berdaya. Mereka yang digraduasi adalah mereka yang pengasilannya berada di atas upah minimum kabupaten/kota (UMK), serta penghasilannya stabil paling tidak tiga bulan.
Dari total 12.967 program Pena, 2.903 di antaranya belum digraduasi. Mereka terdiri dari 813 KPM yang pendapatannya meningkat tetapi masih di bawah UMK masing-masing, 775 KPM yang pendapatannya meningkat di atas garis kemiskinan ekstrem tetapi di bawah garis kemiskinan, dan 1.245 KPM yang pendapatannya meningkat tetapi masih di bawah garis kemiskinan ekstrem. Adapun hanya 61 KPM yang pendapatannya belum meningkat.
Perlindungan sosial sifatnya jaring pengaman, hanya menahan saja, tidak bisa meningkatkan kesejahteraan secara signifikan.
Salah satu peserta pelatihan, Yati Melania Kase (32), mengaku senang bisa mendapatkan ilmu baru ini. Penyandang disabilitas kongenital ini berkomitmen untuk memulai usaha berjualan produk olahan nugget dari daun kelor.
”Modalnya terjangkau, daun kelor banyak di sini, nanti mau belajar pengemasannya agar lebih menarik untuk dijual,” kata Yati.
Potensi di daerah
Sebelumnya, saat mengunjungi Desa Golo Wune, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Minggu (25/2/2024), mengatakan, kelompok rentan harus berdaya dengan tetap berada di daerahnya memanfaatkan semua potensi. Sebab, pergi merantau ke daerah lain belum tentu menjanjikan keberhasilan.
”Saya tidak mau lagi kita pergi keluar mencari makan. Kita ciptakan makanan itu di sini. Tuhan sudah memberikan kita tanah yang luar biasa suburnya. Itu tinggal sedikit bisa mengolah,” kata Risma.
Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan menambahkan, pemberdayaan masyarakat seperti ini jauh lebih bermanfaat untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan daripada kucuran bansos. Sebab, bansos hanya menambal sementara kebutuhan masyarakat, bukan mengentaskan rakyat dari kemiskinan.
”Tidak cukup menanggulangi kemiskinan hanya dengan bantuan sosial. Perlindungan sosial sifatnya jaring pengaman, hanya menahan saja, tidak bisa meningkatkan kesejahteraan secara signifikan,” kata Elan.