Nyeri kronis bisa menyebabkan depresi dan menurunkan kualitas hidup. Terapi musik dapat membantu meringankannya.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah penelitian telah mengungkap manfaat musik bagi kesehatan. Riset terbaru di University Hospitals, Amerika Serikat, menyebutkan, terapi musik dapat membantu meringankan nyeri kronis.
Laporan hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Nordic Journal of Music Therapy, Maret 2024. Terapi musik tidak secara langsung meringankan nyeri, tetapi menurunkan tingkat kecemasan dan memperbaiki mood atau suasana hati sehingga secara tidak langsung berefek pada persepsi terhadap nyeri.
Peneliti terapi musik yang juga penulis utama penelitian tersebut, Samuel Rodgers-Melnick, mengatakan, sejumlah riset telah menunjukkan manfaat terapi musik yang tidak hanya mengatasi nyeri akut pasien di rumah sakit. Terapi ini juga membantu penderita sickle cell atau penyakit sel sabit untuk mengatasi nyeri sehari-hari dengan meningkatkan kepercayaan diri pada kemampuan mereka dalam mengelola gejalanya.
”Terapi musik dapat memainkan peran penting dalam penanganan nyeri kronis yang efektif karena mampu mengatasi berbagai faktor yang diketahui memperburuk nyeri, seperti stres, suasana hati tertekan, dan kesepian,” ujarnya, dilansir dari Eurekalert.org, Senin (18/3/2024).
Banyak riset berfokus pada implikasi terapi musik bagi penderita penyakit sel sabit. Berbeda dengan kondisi nyeri kronis lainnya, nyeri kronis pada penyakit sel sabit sering muncul pada masa remaja akibat dampak kumulatif dari oklusi vaso pada tulang, pembuluh darah, dan fungsi otak.
Terapi musik lebih dari sekadar mendengarkan musik reseptif untuk memfokuskan perhatian sehingga mengalihkan rasa sakit. Terapi ini juga melibatkan proses terapeutik, di mana para terapis membantu pasien dalam berbagai hal, seperti mengintegrasikan strategi berbasis musik ke dalam kehidupan mereka dan mengembangkan keterampilan efikasi diri dalam aktivitas bermakna, misalnya bermain dengan anak serta berjalan-jalan dengan pasangan.
Terapi musik mengajarkan strategi manajemen nyeri berbasis musik.
”Untuk lebih memahami peran terapi musik bagi orang-orang dengan nyeri kronis, terapis musik dan peneliti perlu mengumpulkan data yang menunjukkan dampaknya dalam membantu orang-orang ini mencapai hasil yang berarti,” katanya.
Para peneliti merekomendasikan perlunya memastikan tindakan yang dilakukan sesuai dengan populasi pasien nyeri kronis. Apa pun metode terapi musik yang digunakan, terapis harus memastikan tindakan tersebut relevan dengan kebutuhan pasien dan tingkat pemahamannya tentang kesehatan.
Profesor di Departemen Terapi Seni Kreatif, Universitas Drexel, AS, Joke Bradt, menyebutkan, terapi musik mengajarkan strategi manajemen nyeri berbasis musik. Cara itu membantu orang atau pasien agar merasa lebih mampu mengendalikan rasa sakitnya. Hal ini juga membangun suasana hati yang lebih baik.
”Penelitian saya tentang terapi musik untuk manajemen nyeri kronis telah menunjukkan bahwa terapi musik sangat membantu dalam meningkatkan efikasi diri terkait rasa sakit pada seseorang. Efikasi diri diketahui memainkan peran penting dalam penanganan nyeri kronis yang efektif,” ujarnya.
Penelitian ini semakin memperkuat manfaat terapi musik bagi kesehatan. Riset lebih lanjut diperlukan dalam membantu pasien nyeri akut mengatasi nyeri yang dirasakan. Sebab, rasa nyeri berkepanjangan dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti depresi, dan berpotensi menurunkan kualitas hidup seseorang.