Kasus Baru di China Turun, di Luar China Justru Naik
Di saat penambahan kasus baru COVID-19 di daratan China menurun, kasus baru dan kasus meninggal akibat wabah COVID-19 justru bertambah di luar China.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BEIJING, KAMIS - China melaporkan kasus baru Covid-19 terendah dalam sebulan terakhir termasuk di Provinsi Hubei yang merupakan pusat wabah, Kamis (20/2/2020), yakni sekitar 100 kasus. Rendahnya kasus baru ini disebut sebagai bukti penanggulangan wabah yang berhasil.
Pada Kamis kemarin sekitar pukul 18.15 WIB kasus Covid-19 global mencapai 75.751 kasus dengan korban meninggal 2.130 jiwa.
Namun, di saat yang sama penambahan kasus positif dan meninggal di luar China justru meningkat menjadi total 11 orang. Tambahan kasus meninggal dilaporkan dari Korea Selatan, Iran, dan Jepang. Sebelumnya kasus kematian juga dilaporkan dari Filipina, Hong Kong, Taiwan, dan Perancis.
Iran melaporkan kasus kematian pertama akibat Covid-19 di Timur Tengah berasal dari Kota Qom, sekitar 140 kilometer dari Teheran. Selain itu, terdapat dua kasus positif varu di Qom dan satu kasus di Arak sehingga total kasus positif Covid-19 di Iran menjadi lima kasus.
Jepang, Kamis kemarin, melaporkan, kasus meninggal bertambah jadi tiga menyusul dua warga berusia 80 tahunan yang telah menjalani karantina di kapal pesiar Diamond Princess meninggal. Kapal pesiar ini menjadi klaster penularan terbesar di luar daratan China dengan jumlah kasus positif 621 kasus.
Laporan kasus meninggal juga muncul dari Korea Selatan dan Iran. Iran melaporkan dua kasus meninggal pada Rabu (19/2/2020). Kasus meninggal ini jadi yang pertama terjadi di Timur Tengah.
Selain itu, Korea Selatan juga melaporkan kasus baru Covid-19 yang bertambah hampir dua kali lipat sehingga total kasus menjadi 104 orang. Hampir separuh dari kasus positif baru terkait dengan kegiatan keagamaan di gereja Shincheonji di Kota Daegu.
Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan menyatakan, 25 dari 35 kasus baru memiliki riwayat berkunjung ke gereja tersebut di mana terdapat seorang perempuan berusia 60 tahunan yang meninggal karena Covid-19.
Wali Kota Daegu Kwon Young-jin mengimbau 2,5 juta warganya untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menggunakan masker meski berada di dalam ruangan.
Dalam jumpa pers yang disiarkan stasiun televisi nasional, Kwon menyatakan kekhawatirannya bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 akan membuat infrastruktur kesehatan Daegu kewalahan. Ia pun meminta bantuan dari pemerintah pusat.
Untuk pertama kalinya Pemerintah Korea Selatan mengakui bahwa penularan Covid-19 antarmanusia yang terbatas mulai terjadi di negara itu.
“Kita menyaksikan penularan di beberapa daerah seperti Seoul dan Daegu di mana sulit untuk menentukan penyebab atau jalur penularannya,"kata Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Gang-lip.
“Menurut penilaian kami Covid-19 yang berasal dari luar Korea Selatan telah mulai menyebar antarmanusia secara terbatas," tambah Kim Gang-lip. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengubah strategi karantina untuk menghadapi hal ini.(AP/REUTERS)