Pengobatan WNI di luar negeri disesuaikan dengan kebijakan negara tempat WNI berada. Di Singapura, pemegang visa singkat wajib menanggung sendiri biaya pengobatan apabila terindikasi Covid-19.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Luar Negeri memastikan 10 warga negara Indonesia di luar negeri telah sembuh dari Covid-19. Indonesia terus berkoordinasi dengan berbagai pihak di pentas internasional untuk mengatasi wabah ini.
”Dari 48 orang, 10 orang sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Kamis (19/3/2020), di Jakarta.
Sampai saat ini, 48 WNI di Singapura, Malaysia, Australia, Makau, Arab Saudi, Jepang, India, dan Taiwan positif terinfeksi SASR-CoV-2. Dari seluruh penderita itu, seorang di Singapura dan 9 orang di Jepang dinyatakan telah sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Khusus untuk Malaysia, Indonesia terus mengonfirmasi untuk memastikan kabar WNI yang tertular di negara itu. Dalam pengumuman pada Kamis sore, Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan tidak ada WNI di antara 900 orang yang positif SARS-CoV-2 di Malaysia. Padahal, ada kabar tentang 13 WNI terinfeksi di sana.
Pengobatan WNI di luar negeri disesuaikan dengan kebijakan negara tempat WNI berada. Di Singapura, pemegang visa singkat wajib menanggung sendiri biaya pengobatan apabila terindikasi Covid-19. Sementara Malaysia, India, dan sejumlah negara lain menyatakan akan menanggung biaya pengobatan setiap orang yang tertular SARS-CoV-2.
Judha mengatakan, pemerintah terus memantau WNI di luar negeri dan belum bisa pulang di tengah wabah. Kondisi itu, antara lain, dialami awak kapal pesiar Grand Princess yang kini terapung di perairan Amerika Serikat. Tidak ada awak dan penumpang boleh turun karena kapal dilarang berlabuh ke AS.
Karena itu, Kemlu RI meminta operator kapal menyediakan masing-masing satu kamar untuk setiap WNI yang menjadi awak kapal. Mereka juga harus diberikan akses komunikasi agar bisa tetap berhubungan dengan keluarga. Kapal juga harus disemprot disinfektan. ”Semua sudah dilaksanakan,” kata Judha.
Selain di kapal pesiar, masih banyak WNI di luar negeri. Warga yang memegang visa singkat diimbau segera pulang. Sebab, transportasi dan perlintasan antarnegara semakin terbatas. Sementara pemegang visa panjang, seperti pelajar, atau pemegang izin tinggal tetap diimbau tidak pulang kecuali ada keadaan mendesak. ”Indonesia tidak menutup perbatasan,” kata pelaksana tugas juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah.
Mulai Jumat dini hari, Indonesia hanya mengubah aturan soal visa. Layanan bebas visa dan pengurusan visa saat datang dibekukan sampai 20 Mei 2020. WNA harus mengurus visa di berbagai KBRI dan KJRI jika ingin ke Indonesia.
Kerja sama
Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu RI Santo Darmosumarto menyebutkan, beberapa pihak telah menawarkan bantuan untuk penanganan wabah. Kini, Indonesia masih menyelaraskan tawaran dengan kebutuhan nasional. Hal itu untuk memastikan bantuan benar-benar sesuai dan bisa sampai ke lapangan.
China secara terbuka menawarkan bantuan kepada Indonesia. Beijing telah mengirim bantuan ke sejumlah negara Eropa dan Asia. Sejumlah warga China juga secara pribadi mengirim bantuan ke banyak negara. ”Kami siap bekerja sama dengan Indonesia dan memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi Indonesia untuk menangani pandemi ini,” kata Xiao Qian, Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia.
Qian menyebut, pandemi ini adalah tantangan bersama. ”Semua negara hendaknya saling melengkapi dalam mengatasi penyebaran virus, mengembangkan obat dan vaksin, serta berkoordinasi dalam menyikapi dampak ekonomi,” ujarnya.