Pasar saham global melonjak hingga 11 persen merespon persetujuan paket dana stimulus 2 triliun dollar AS di AS. Ketenangan pasar itu masih relatif sementara karena tergantung perkembangan penanganan berikutnya.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
LONDON, RABU – Pasar saham global melonjak hingga 11 persen merespon persetujuan paket dana stimulus 2 triliun dollar AS di Amerika Serikat dalam menghadapi dampak ekonomi pandemi wabah Covid-19. Ketenangan pasar itu masih relatif sementara karena perkembangan penanganan wabah sekaligus efeknya bagi kondisi perekonomian dan sosial global diperkirakan masih panjang.
Investor dan pelaku pasar berharap kehancuran ekonomi akibat Covid-19 dapat dikurangi. Harapan itu muncul dengan kabar persetujuan stimulus 2 triliun dollar AS itu. Lonjakan indeks-indeks saham utama global terjadi pada Selasa (24/3/2020) di AS dan berlanjut di Asia, Australia dan juga di Eropa pada Rabu (25/3). Pasar saham Wall Street mengalami kenaikan berturut pertama dalam sebulan, dengan indikator volatilitas yang mereda dari sesi-sesi perdagangan sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak lebih dari 11 persen dalam persentase kenaikan satu hari terbesar sejak tahun 1933. Indeks S&P 500 juga mencetak kenaikan 9,4 persen, sebuah catatan kenaikan harian terbaik kesepuluh dalam 24.067 sesi perdagangan sejak data harian dimulai pada 1927.
Indeks-indeks saham utama Eropa di London, Frankfurt dan Paris semuanya dibuka 4-5 persen lebih tinggi. Kenaikan itu terjadi setelah Indeks Nikkei di Tokyo naik hampir 7 persen merespon beberapa langkah bersejarah di Wall Street sehari sebelumnya. Indeks ASX200 di Australia menanjak 5,54 persen, Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 3,81 persen dan Indeks Strait Times di Singapura menguat 6,07 persen.
"Langkah yang tepat telah diambil tetapi hal utama yang mendorong pasar saat ini adalah sentimen," kata Chris Dyer Direktur Global Equity di fund manager Eaton Vance, mengingatkan. Dyer mengatakan saat ini penting sifatnya untuk melihat beberapa tanda positif terkait langkah-langkah atas wabah Covid-19 itu sendiri dan bahwa sistem kesehatan secara global tidak kewalahan. "Arah pasar dapat berubah sangat, sangat cepat tergantung pada satu item berita atau satu perkembangan," tambahnya.
Kesepakatan atas stimulus di AS memang mencakup paket senilai 2 triliun dollar AS. Hal itu diproyeksikan mencakup 500 miliar dollar AS dalam bentuk bantuan langsung tunai bagi warga yang terdampak Covid-19 dan 500 miliar dollar AS dalam bantuan likuiditas di sektor keuangan. Presiden AS, Donald Trump, juga dilaporkan telah menekankan pentingnya sifat pembukaan kembali ekonomi AS pada pertengahan April. Ini setelah pemerintahannya memutuskan untuk melakukan pembatasan perjalanan yang disusul penutupan wilayah sebagai respon atas wabah Covid-19.
Namun pernyataan atas harapan maupun rencana pembukaan kembali AS itu diragukan, mengingat peningkatan kasus infeksi wabah Covid-19 di AS saat-saat ini adalah termasuk yang tertinggi di dunia. Secara khusus, New York sebagai pusat keuangan di AS justru mengalami peningkatan besar dalam jumlah infeksi wabah Covid-19. Kenyataan itu pun semakin memicu kekhawatiran penanganan atas kondisi itu di AS, terutama tentang cukup tidaknya tempat tidur rumah sakit di kota itu.
Dollar AS tertekan
Di pasar mata uang, nilai tukar dollar AS tergelincir untuk sesi ketiga berturut-turut karena perebutan likuiditas atas mata uang itu kembali ditenangkan lewat rencana stimulus besar AS itu. Dollar Australia yang sensitif terhadap risiko melonjak lebih dari 60 sen untuk pertama kalinya dalam sepekan dan euro diperdagangkan naik 0,4 persen ke level 1,0835 dollar AS dalam kenaikan hari keempat berturut-turut. Yen juga naik ke level 111,34 per dollar As, mengangkat dari posisi terendahnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Ketenangan juga terlihat di pasar surat utang. Imbal hasil surat utang AS, US Treasury 10 tahun berada di level 0,85 persen. Imbal hasil surat utang Jerman 10 tahun naik tipis ke level -0,31 persen. Di Italia yang tetap menjadi pusat penyebaran virus korona tipe baru di Eropa, biaya pinjaman 10 tahun berada pada level 1,59 persen, perkembangan baru dari level 3,01 persen pada pekan lalu.
Di pasar logam, emas berada pada harga 1,610 dollar AS per troy ons. Harga emas mempertahankan kenaikannya hampir 5 persen pada hari Selasa, sebuah lompatan terbesar sejak 2008. Harga minyak melambung 2 persen. Kenaikan itu juga sebagai gambaran stimulus AS juga mendorong harapan untuk permintaan minyak secara global. Minyak mentah berjangka Brent naik ke level 27,51 dollar AS per barrel. Harga Brent naik sekitar 5 dollar AS atau sekitar 13 persen, dari level rendah 18 tahun pada hari Jumat. Namun dilihat secara bulanan, harga minyak tetap terperosok sekitar 45 persen. (REUTERS/AP)