Paskah Diperingati dalam Keprihatinan di Seluruh Dunia
Suasana keprihatinan mewarnai peringatan Paskah tahun ini di seluruh dunia. Doa-doa didaraskan agar pandemi Covid-19 segera berlalu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
VATIKAN, JUMAT – Tri Hari Suci Paskah tahun ini diperingati dan dirayakan dalam balutan suasana keprihatinan mendalam di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 mengharuskan upacara-upacara keagamaan terkait Paskah digelar secara virtual. Warga mengikuti upacara itu dari atau menggelar doa pribadi di rumah masing-masing.
Pintu-pintu gereja di dunia dan bahkan Vatikan pun akan ditutup ketika Paus Fransiskus memimpin 1,3 miliar umat Katolik Roma dalam perayaan hari Minggu Paskah. Tradisi suci seperti pesan Paus kepada umat beriman di Lapangan Santo Petrus akan digantikan oleh doa yang disiarkan langsung.
Vatikan telah ditutup untuk pengunjung selama sebulan terakhir di tengah pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan kematian lebih dari 95.000 orang di seluruh dunia. "Kita harus menanggapi pengurungan kita dengan semua kreativitas," kata Paus Fransiskus (83) dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh beberapa surat kabar Katolik pada pekan ini.
"Kita bisa menjadi depresi dan terasing atau kita bisa menjadi kreatif."
Paus juga tidak dapat menggelar peringatan Kamis Putih seperti tahun-tahun sebelumnya. Peringatan itu biasanya ditandai dengan pencucian kaki 12 narapidana di pinggiran kota Roma. Sebagai gantinya, Paus Fransiskus menggelar doa secara khusus bagi puluhan imam dan pekerja kesehatan yang telah meninggal di seluruh Italia saat merawat orang sakit sejak wabah Covid-19 menyebar dari utara Italia pada Februari lalu.
"Mereka adalah orang-orang kudus di sekitar kita, para imam yang menyerahkan nyawanya karena semangat pelayanan," kata Paus Fransiskus.
Doa-doa virtual Paus adalah contoh paling nyata dari respon keagamaan di tengah penutupan wilayah atau “pengurungan” sosial saat-saat ini. Ada beberapa hal lain dilakukan. Uskup Agung Panama, misalnya, memberkati negaranya yang kecil di Amerika Tengah dari udara dengan helikopter. Adapun Umat Kristiani di Spanyol pun menyanyikan musik religius dari balkon mereka selama Pekan Suci.
Kesederhaan dan keprihatinan juga tersaji di Jerusalem. Warga setempat yang merayakan Paskah berusaha tetap menghadirkan arti perayaan tahun ini di tengah penutupan wilayah yang telah berlangsung dua pekan terakhir.
Jalan-jalan Kota Tua Jerusalem terlihat sepi, sebagian besar toko tutup. Sejumlah warga setempat mengaku sedih harus memperingati dan merayakan Paskah tahun ini dalam suasana yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kesederhaan dan keprihatinan juga tersaji di Jerusalem.
Semua situs budaya di Tanah Suci ditutup, terlepas dari afiliasi agama mereka. Pihak berwenang berusaha mencegah penyebaran penyakit Covid-19. Sejarawan Palestina Johnny Mansour, mengungkapkan Gereja Makam Suci sebagai situs di mana orang Kristen percaya Yesus disalibkan dan dibangkitkan, belum pernah ditutup selama Paskah setidaknya selama satu abad terakhir.
Jerusalem biasanya merupakan jantung dari perayaan Paskah global. Tahun lalu, lebih dari 25.000 orang berkumpul di dekat Makam Suci untuk menghadiri misa Minggu Palma, yang menandai dimulainya pekan Paskah. Tahun ini, jalan-jalan berbatu di kawasan itu tercekat kesunyian. Gereja-gereja di kawasan itu pun kosong selama perayaan Minggu Palma pada 5 April lalu.
Suasana di tempat lain
Paskah juga diperingati sekaligus dimaknai dalam suasana lain di sejumlah negara. Sebuah katedral New York City, AS, misalnya mengganti deretan kursi kayu di dalam gedung gereja dengan tempat tidur rumah sakit.
Gedung peribadatan itu disiapkan sewaktu-waktu untuk merawat warga yang terinfeksi Covid-19. New York adalah salah satu wilayah terparah di AS yang terpapar penyakit itu.
Sementara itu, masih dalam rangka kewaspadaan menghadapi Covid-19, otoritas Gereja Katolik di Filipina mendesak umat untuk tidak mencium salib dalam perayaan Jumat Agung hari ini. Perayaan secara mandiri juga didorong oleh Gereja Ortodoks di Yunani pada Hari Raya Paskah yang diperingati pada 19 April mendatang oleh gereja itu.
"Tujuh dari 10 orang Yunani menikmati domba panggang untuk Paskah," kata pedagang daging Yunani Angelos Asteriou kepada AFP di Paris."Namun hal itu tidak terjadi tahun ini."
Orang-orang Katolik di seluruh dunia berupaya merayakan Paskah lewat Zoom atau aplikasi konferensi video lainnya. Adapun Gereja Westminster Abbey di London mengikuti tren teknologi dengan merilis podcast Paskah untuk umat beriman Gereja Anglikan. Pangeran Charles--pewaris takhta Inggris yang secara singkat dikarantina bulan lalu setelah dinyatakan positif Covid-19--merekam pembacaan Injil untuk disiarkan pada perayaan Minggu Paskah.
Di Lourdes, Perancis, para imam mulai mendaraskan dan menyiarkan doa novena –doa sembilan hari berturut-turut- mulai hari Minggu lalu melalui Facebook Live dan YouTube. "Karena para peziarah tidak bisa lagi mendatangi kami, kami datang dan hadir ke rumah mereka," kata Rektor Sanctuary of Lourdes, Olivier Ribadeau Dumas.