Tren Kasus Harian di Beberapa Negara di Eropa Terus Menurun
Setelah berminggu-minggu kebijakan penutupan wilayah diberlakukan di sejumlah negara, kini kasus baru di beberapa negara terparah di Eropa menunjukkan tren menurun.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
MILAN, SENIN — Kabar baik kembali datang dari negara-negara di Eropa dan juga kota New York di Amerika Serikat. Tren kasus baru dan kasus meninggal harian di sana semakin menurun sehingga menimbulkan harapan baru sekaligus menambah bukti bahwa kebijakan penutupan wilayah dan pembatasan sosial mampu menekan penyebaran Covid-19.
Italia, Minggu (19/4/2020) waktu setempat, melaporkan ada 433 kasus kematian harian akibat Covid-19 dan ini merupakan angka terendah dalam seminggu terakhir. Sehari sebelumnya, Sabtu (18/4/2020), Badan Perlindungan Sipil Italia melaporkan kasus kematian harian sebanyak 482 atau menurun dari hari sebelumnya yang sebanyak 575 kasus.
Di samping kasus kematian yang menurun, kasus infeksi baru dalam sehari pun menurun menjadi 3.047 kasus dari sebelumnya 3.491 kasus. Situasi ini telah berlangsung stabil dalam dua minggu terakhir.
Penurunan kasus harian itu memang tidak secepat yang diperkirakan. Setelah menerapkan kebijakan penutupan wilayah selama enam minggu sejak 9 Maret, Italia mencapai puncak pandemi akhir Maret lalu. Kebijakan penutupan ini masih berlaku sampai 3 Mei 2020.
Apabila kondisi penurunan kasus ini terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, diperkirakan tekanan dari para pengusaha dan pimpinan regional kepada Roma untuk melonggarkan kebijakan penutupan wilayah akan semakin kuat. Saat ini, belum ada rencana yang jelas apa yang akan terjadi setelah masa penutupan wilayah 3 Mei tercapai.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Sabtu lalu mengatakan, Italia belum berada pada kondisi yang memungkinkan untuk melonggarkan penutupan dan tidak akan memberikan izin regional tertentu untuk melonggarkan penutupan lebih awal dari regional lain.
Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa Italia masih berada di fase pertama kedaruratan dan belum masuk ke ”fase kedua”. ”Terlalu dini, kasus di beberapa regional masih tinggi, fase pertama belum berakhir,” kata Walter Ricciardi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Sky Italia TV.
Tren penurunan kasus juga terjadi di Spanyol, negara dengan kasus Covid-19 terbanyak kedua setelah AS. Pada Sabtu (19/4/2020), Spanyol mencatat ada 410 kasus meninggal akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini merupakan yang terendah dalam hampir sebulan terakhir.
Sejak pertengahan Maret 2020, Spanyol memberlakukan kebijakan penutupan wilayah yang ketat. Setelah kematian harian sempat menyentuh angka 950 pada pada 2 April lalu, kini penambahan kasus meninggal terus menurun. Total kasus meninggal hingga Senin (20/4/2020 sebanyak 20.453 kasus, terbanyak setelah AS dan Italia.
”Data mengonfirmasi kurva kasus yang melandai bahkan ketika jumlah tes yang dilakukan meningkat,” ujar Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa. ”Ini masih situasi yang sulit, tapi kita mengarah pada arah yang benar.”
Spanyol melakukan sekitar 40.000 tes Covid-19 setiap hari, salah satu yang tertinggi di Eropa. Per 13 April 2020, total tes yang sudah dilakukan hampir 1 juta tes.
Pada Sabtu lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan akan meminta parlemen untuk memperpanjang kebijakan penutupan selama 15 hari sampai 9 Mei 2020. Namun, perpanjang akan dilakukan dengan lebih fleksibel.
Situasi pandemi Covid-19 di Perancis juga memperlihatkan ”penurunan perlahan yang pasti” dan kekurangan alat pelindung diri, seperti masker, mulai teratasi. Perancis melaporkan kasus meninggal akibat Covid-19 hampir 20.000 kasus. Negara ini sudah menerapkan kebijakan penutupan hampir lima minggu dan akan melonggarkan kebijakannya mulai 11 Mei nanti.
Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengatakan, menurunnya kasus pasien Covid-19 yang membutuhkan ruang perawatan intensif merupakan salah satu indikasi bahwa tekanan terhadap rumah sakit melemah.
Di AS, negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan, wabah Covid-19 sedang menurun. Meski demikian, ia memperingatkan bahwa ini bukan saatnya untuk sombong.
Tren kasus yang menurun di sejumlah negara ini memberikan bukti empiris bahwa penutupan wilayah dan pembatasan sosial bisa memperlambat laju penyebaran Covid-19.
Kini, banyak negara sudah mulai menyusun renana untuk melonggarkan kebijakan penutupannya untuk memberikan kesempatan pada ekonomi untuk bergerak. (REUTERS/AFP)