Komitmen AS terhadap negara-negara ASEAN saat ini berbentuk kontribusi dana Covid-19 ASEAN Response Fund senilai 35,3 juta dollar AS.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Pemerintah Amerika Serikat meneguhkan kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dalam penanganan pandemi Covid-19 di kawasan negara-negara itu. Tidak hanya saat pandemi, kerja sama di antara kedua pihak tersebut juga diperkuat pascapandemi untuk mengantisipasi dampak terhadap perekonomian negara-negara ASEAN.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi seusai pertemuan para menteri luar negeri ASEAN dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, melalui konferensi video jarak jauh, Kamis (23/4/2020). Hadir juga dalam pertemuan itu Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi.
Retno menjelaskan, komitmen AS terhadap negara-negara ASEAN, yang telah menggelar pertemuan virtual dengan Sekretariat Jenderal ASEAN, untuk saat ini berbentuk kontribusi dana Covid-19 ASEAN Response Fund senilai 35,3 juta dollar AS.
AS dan ASEAN juga akan bekerja sama untuk bertukar informasi mengenai kebijakan setiap negara dalam menangani pandemi, kerja sama bantuan teknis untuk melaksanakan uji penelitian lebih lanjut mengenai Covid, serta bantuan penyediaan vaksin dan obat-obatan.
Bagi Indonesia, menurut Retno, Pemerintah AS telah berkomitmen memberikan bantuan senilai 3 juta dollar AS dalam berbagai bentuk kerja sama, termasuk yang disalurkan melalui lembaga USAID, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Universitas John Hopkins, dan lembaga Mercy Corps. Bantuan AS itu berupa, antara lain, peralatan laboratorium, pengawasan dan penyediaan berbagai alat kesehatan, serta alat pelindung diri (APD) dan reagen.
Dalam kesempatan itu, Lim Jock Hoi juga melaporkan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di ASEAN. Data yang dikumpulkan Sekretariat ASEAN di Jakarta menyebutkan, hingga Kamis, warga ASEAN yang terpapar Covid-19 berjumlah 33.295 orang, dengan 1.240 kasus kematian.
Komitmen lanjutan dari AS dengan negara-negara ASEAN, menurut Retno, akan dituangkan dalam Rencana Aksi ASEAN-AS 2021-2025 yang akan ditandatangani Agustus 2020. Rencana aksi ini, jika disetujui, akan membantu negara-negara ASEAN dalam mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Masukan Indonesia
Dalam pertemuan ASEAN-AS tersebut, Pemerintah Indonesia memberikan sejumlah masukan terkait penanganan pandemi, mulai dari kepemimpinan global hingga kepastian ketersediaan vaksin bagi negara-negara berkembang.
Pemerintah Indonesia menginginkan setiap negara menyingkirkan ego, mengesampingkan perbedaan, serta fokus pada penanganan dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan pandemi.
Retno menyampaikan, Pemerintah Indonesia menginginkan agar setiap negara menyingkirkan ego, mengesampingkan perbedaan, serta fokus pada upaya penanganan dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan pandemi ini. Untuk kerja sama jangka pendek, Indonesia mengusulkan negara-negara saling mengisi pemenuhan peralatan medis, APD, dan obat-obatan.
Selain itu, untuk kerja sama jangka pendek, Indonesia juga mengingatkan negara-negara yang sudah mampu menyediakan vaksin Covid-19 agar memberikan ruang dan akses bagi negara-negara berkembang dan negara-negara miskin dengan harga terjangkau.
Mengenai kerja sama jangka panjang, Indonesia menekankan pentingnya penguatan sistem kesehatan di setiap negara hingga kawasan, khususnya jika harus berhadapan kembali dengan wabah. Dalam bidang ekonomi, kerja sama jangka panjangnya adalah mempertajam kerja sama program Ignite dan Prospect.
Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein, dalam pertemuan itu, mengatakan, pandemi ini memiliki banyak implikasi terhadap kehidupan manusia di bumi, mulai dari masalah ekonomi, hubungan sosial kemasyarakatan, hingga masalah pangan. Semua masalah itu tidak akan bisa terpecahkan sebelum vaksin dan obat untuk penyakit ini ditemukan.
”Hal paling mendesak bagi kita sebagai negara adalah menyelamatkan jiwa seluruh rakyat dan kerja sama adalah kuncinya. Bagi kami dan negara-negara ASEAN serta Pemerintah AS, menemukan vaksin dan obat untuk menyembuhkan penyakit ini adalah prioritas utama,” katanya.