Republikan menuding Demokrat akan mengubah AS jadi negara sosialis. Hak kepemilikan senjata api, yang dipandang sebagai hak asasi dan dijamin konstitusi, juga akan dihapus di bawah Demokrat.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
CHARLOTTE, SELASA — Hari pertama Konvensi Nasional Republik, Senin (24/8/2020) sore waktu Carolina Utara atau Selasa dini hari WIB, dibuka dengan aneka tawaran ketakutan. Para pembicara juga berusaha membela calon petahana di pemilihan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Konvensi Nasional Republik (RNC) 2020 digelar di Charlotte, Carolina Utara, mulai Senin sampai Kamis. Mantan Gubernur Carolina Selatan dan Wakil Tetap AS di Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley dipilih menjadi salah satu pembicara. Tiga anggota parlemen, yakni Tim Scott, Matta Gaetz, dan Jim Jordan, juga hadir menjadi pembicara pada hari pertama. Scott, senator kulit hitam, dan Haley, anak imigran India, ditampilkan sebagai wajah keragaman Republikan.
Adapun Trump hadir di lokasi acara dan berbicara hampir sejam. Kehadiran itu membuat Trump berbeda dari lawannya, Joe Biden, yang dicalonkan Partai Demokrat. Biden dan wakilnya, Kamala Harris, sama sekali tidak pernah hadir selama Konvensi Nasional Demokrat 2020 di Milwaukee, Wisconsin, pekan lalu. Pada malam pertama, Trump beberapa kali tampil.
Haley menolak tudingan bahwa pemerintahan Trump membuat rasisme semakin menjadi di AS. ”Amerika adalah cerita tentang kerja yang terus berlanjut. Ini masa membangun di tengah kelanjutan itu dan membuat Amerika lebih bebas, adil, dan lebih baik untuk semua,” ujarnya.
Sementara Gaetz dan Jordan menyebut Demokrat akan membawa aneka keburukan bagi AS. ”Mereka akan melucuti Snda, mengosongkan penjara, mengurung Anda di rumah, dan mengundang MS-13 (kelompok kriminal) di lingkungan Anda,” kata Gaetz.
Jordan menyebut, Demokrat akan menyita senjata milik warga. ”Mereka akan mengambil senjata Anda,” ujarnya.
Sebagian warga AS menganggap kepemilikan senjata api sebagai hak asasi. Konstitusi AS mengizinkan warga memiliki senjata api. Upaya mengendalikan kepemilikan senjata terus ditentang banyak pihak.
Penyokong hak kepemilikan senjata, seperti pasangan Mark and Patricia McCloskey, juga menjadi pembicara di RNC 2020. Pasangan ini terkenal karena mengarahkan senjata kepada sejumlah pengunjuk rasa di St Lois pada Juni 2020.
Unjuk rasa itu untuk memprotes pembunuhan orang kulit berwarna oleh aparat. McCloskey berkeras hanya membela diri. ”Ingat, di mana pun Anda tinggal, tidak akan aman dari Demokrat radikal,” kata Mark.
Sosialisme
Tim Scott mengatakan, Demokrat akan mengubah AS menjadi negara sosialis. Demokrat sedang mengampanyekan perubahan kebudayaan AS secara mendasar. ”Joe Biden dan Kamala Harris mau revolusi kebudayaan, Amerika yang sama sekali berbeda. Jika kita membiarkan mereka, mereka akan mengubah negara kita menjadi sosialis dan sejarah mengajarkan kita bahwa langkah ke sana hanya menghasilkan kepedihan, khususnya bagi kelompok pekerja,” ujarnya.
Ia menyebut, AS kini mengalami cobaan yang belum pernah ada. Negara itu tengah diguncang pandemi Covid-19, kerusuhan rasial akibat serangkaian kematian orang kulit hitam oleh kekerasan aparat, serta kemerosotan ekonomi pada skala terburuk dalam hampir seabad terakhir.
Seorang dokter dari Lousiana, GE Ghali, memuji cara Trump menangani pandemi. Ia menyebut pemerintahan Trump bertindak cepat dalam upaya pencarian obat dan vaksin Covid-19. AS disebut bergerak sangat cepat demi menyelamatkan banyak orang.
Trump memang mengizinkan percepatan proses pengujian obat dan vaksin untuk menghadapi Covid-19. Washington mengucurkan miliaran dollar AS ke sejumlah kelompok peneliti dan perusahaan farmasi untuk mengembangkan obat dan vaksin Covid-19.
Pernyataan Ghali dan banyak pembicara lain membuat malam pertama RNC 2020 juga menjadi ajang menjawab tudingan Demokrat terhadap Trump. Demokrat bolak-balik mempertanyakan kemampuan Trump menangani pandemi. Hingga Selasa, 5,9 juta orang terinfeksi dan 181.204 orang di antaranya tewas akibat Covid-19 di AS. AS menjadi negara tertinggi untuk jumlah infeksi ataupun kematian akibat Covid-19.
Demokrat juga menyoroti soal rasialisme sistemik, terutama dengan kematian George Floyd dan terakhir penembakan terhadap Jacob Blake di AS. Kehadiran Haley dan Scott bagian dari upaya Republikan menangkis tudingan partai itu terlalu didominasi orang kulit putih.
Haley dan Harris sama-sama keturunan India. Bahkan, ayah dan ibu Haley sama-sama berasal dari Negara Bagian Punjab, India, sebelum pindah ke AS pada 1969. Ayah dan ibu Haley pindah ke AS beberapa tahun setelah ibu Harris, pakar kanker asal India, dan ayahnya, ekonom asal Jamaika, pindah. Bedanya, keluarga Harris tinggal di California yang terletak di pesisir barat AS, sementara keluarga Haley tinggal di Carolina Utara yang dekat dengan pesisir timur AS. (AP/REUTERS)