Cegah Penularan, Warga Sumsel Diimbau Shalat Id di Rumah
Pemerintah Sumatera Selatan mengingatkan agar warga melakukan shalat Idul Fitri di rumah saja dengan keluarga inti. Hal ini dilakukan untuk menekan potensi penularan penyakit Covid-19.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pemerintah Sumatera Selatan mengimbau warga untuk melakukan ibadah shalat Idul Fitri di rumah dan sebisa mungkin tidak saling berkunjung saat Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di Sumsel yang saat ini sudah menyentuh angka 646 orang.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri mengimbau masyarakat untuk menjalankan ibadah shalat Idul Fitri di rumah masing-masing dan tidak saling mengunjungi ketika merayakan Idul Fitri. Menurut dia, dengan adanya kerumunan, risiko penularan akan semakin besar.
Jika shalat Idul Fitri di luar rumah ditiadakan, lebih baik kunjungan ke sanak keluarga atau ke tetangga juga ditiadakan. (Yusri)
Menurut Yusri, jika masyarakat tetap mengabaikan anjuran tersebut, Idul Fitri adalah momen paling efektif dalam persebaran virus. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengimbau masyarakat untuk menjalankan ibadah shalat Idul Fitri di rumah bersama keluarga inti.
”Jika shalat Idul Fitri di luar rumah ditiadakan, maka lebih baik kunjungan ke sanak keluarga atau ke tetangga juga ditiadakan,” tegasnya.
Apalagi jika yang datang adalah dari kota yang sudah memiliki kasus Covid-19 dan mudik ke desa, tentu risikonya akan sangat tinggi. ”Kita tidak tahu apakah orang kota yang datang ke desa itu sudah terbebas dari Covid-19. Bisa saja mereka adalah orang tanpa gejala yang sampai saat ini belum menjalani uji laboratorium,” ungkapnya.
Apalagi dalam tradisi berlebaran memang orang sering ngobrol dan makan bersama. Di momen itulah, penularan sangat rentan terjadi. ”Kondisi akan semakin rentan jika orang yang ngobrol tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak,” kata Yusri. Kalaupun harus keluar untuk saling mengunjungi, jangan melupakan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak.
Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan mengingat jumlah kasus Covid-19 di Sumatera Selatan terus bertambah. Per Rabu (20/5/2020), ada tambahan 49 kasus konfirmasi positif di Sumsel. Mereka tersebar di Palembang (26 orang), Musi Rawas Utara (17 orang), Ogan Ilir (3 orang), Lubuklinggau (2 orang), dan Lahat (1 orang).
Dengan penambahan ini, ungkap Yusri, jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 646 orang. Tidak hanya itu, dalam tiga hari terakhir, ada kasus meninggal dunia, di mana saat ini total korban jiwa mencapai 19 orang, dan 77 orang dinyatakan sembuh.
Wali Kota Palembang Harnojoyo, ketika mengumumkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Palembang menegaskan agar masyarakat melakukan shalat Idul Fitri di rumah. Bahkan, untuk menghindari kerumunan, malam takbiran di jalan-jalan juga ditiadakan.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko penularan. Aparat penegak hukum yang bergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga akan terus melakukan patroli ketat agar tidak terjadi kerumunan di Kota Palembang.
Sebelumnya, Ketua Nahdlatul Ulama Kota Palembang Rosidin Hasan mengingatkan warga untuk tidak melakukan shalat Idul Fitri di secara berkerumun mengingat jumlah warga yang terjangkit sudah melebihi 350 orang. Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat mematuhi aturan pemerintah.