logo Kompas.id
NusantaraSempat Diperbolehkan di...
Iklan

Sempat Diperbolehkan di Masjid, Warga NTB Kembali Diminta Shalat Ied di Rumah

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mencabut surat keputusan bersama yang sebelumnya memperbolehkan shalat Ied secara berjamaah di masjid, mushala, atau tanah lapang. Keputusan baru, shalat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Oleh
KHAERUL ANWAR/ISMAIL ZAKARIA
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z1SzniyaYUo1dlvHsqiX5e2B_34=/1024x646/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fad2a8322-fee8-445d-95a5-ffc59cd33ebd_jpg.jpg
Kompas/Khaerul Anwar

Masjid Hubbul Wathan Islamic Center di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

MATARAM, KOMPAS — Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mencabut surat keputusan bersama yang sebelumnya memperbolehkan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah secara berjemaah di masjid, mushala, atau tanah lapang. Dalam keputusan terbaru, masyarakat diminta untuk shalat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Keputusan itu dikeluarkan Zulkieflimansyah pada Selasa (19/5/2020) atau sehari setelah surat keputusan bersama (SKB) Gubernur NTB bersama semua pemangku kepentingan terkait yang memperbolehkan shalat Ied berjemaah di masjid, keluar pada Senin (18/5/2020).

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000