Lebih dari 30.000 warga Nias Selatan, Sumatera Utara, Selasa (23/4/2019), akhirnya bisa menyalurkan hak pilihnya setelah tertunda selama enam hari akibat kendala logistik yang tidak sampai. Warga antusias memadati tempat pemungutan suara sejak pagi.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
NIAS SELATAN, KOMPAS — Lebih dari 30.000 warga Nias Selatan, Sumatera Utara, Selasa (23/4/2019), akhirnya bisa menyalurkan hak pilihnya setelah tertunda selama enam hari akibat kendala logistik yang tidak sampai. Warga antusias memadati tempat pemungutan suara sejak pagi.
Komisioner Divisi Data Komisi Pemilihan Umum Nias Selatan Repa Duha di Kecamatan Toma, Nias Selatan, Selasa, mengatakan, secara umum pelaksanaan pemilu berjalan lancar. Meski demikian, ada beberapa laporan kekurangan kelengkapan pemilu di sebagian kecil TPS.
”Memang ada laporan kekurangan di beberapa TPS, tetapi sudah kami antisipasi,” kata Repa saat memantau pelaksanaan pemilu di Desa Hilisataro, Kecamatan Toma.
Memang ada laporan kekurangan di beberapa TPS, tetapi sudah kami antisipasi.
Berdasarkan data KPU Nias Selatan, ada 146 TPS yang mengadakan pemilu susulan. Dari jumlah itu, 143 TPS tersebar di lima kecamatan, yaitu Toma, Mazino, Siduaori, Somambawa, dan Lolowau. Selain itu, terdapat tiga TPS di Kecamatan Telukdalam dan Kecamatan Lahusa yang juga menggelar pemilu susulan.
Selain pemilu susulan, KPU Nias Selatan juga melaksanakan pemilu lanjutan di dua TPS Kecamatan Lahusa dan pemilu ulang di dua TPS Kecamatan Lahusa dan Kecamatan Telukdalam. Adapun total pemilih tetap dalam pemilu susulan, lanjutan, dan ulang tersebut mencapai 32.470 warga.
Repa berharap pemilu susulan tidak mengurangi partisipasi warga untuk menggunakan hak pilih. ”Mudah-mudahan pemilu susulan ini juga bisa berjalan baik sehingga masyarakat bisa menyalurkan pilihan sesuai hati nurani, tanpa ditekan dan diintimidasi pihak-pihak lain,” ujar Repa.
Pantauan Kompas di sejumlah TPS di Kecamatan Toma, sekitar 12 kilometer dari Telukdalam, ibu kota Nias Selatan, pemilu berjalan relatif lancar. Meskipun terdapat sejumlah kendala teknis yang memicu keterlambatan, pemilu tetap dapat dilanjutkan.
Dedi Harita (29), pemilih di TPS 1 Desa Hilisataro Nandrisa, Kecamatan Toma, mengatakan lega telah menyalurkan hak pilihnya yang sempat tertunda. Tidak ada kendala berarti saat dia mencoblos di bilik suara.
”Mudah-mudahan sampai selesai bisa berjalan lancar. Selamat bagi yang menang dan tetap legawa bagi yang kalah. Apa pun hasilnya harus tetap damai karena kita cinta NKRI,” kata Dedi.
Pengamanan
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto dalam kunjungannya ke Nias Selatan, Senin kemarin, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, kepolisian resor, dan komandan distrik militer terkait pelaksanaan pemilu. Dia berharap pemilu bisa berjalan baik dan lancar.
Adapun untuk pengamanan, kepolisian mengerahkan 300 personel ke Nias Selatan, di luar personel cadangan. Setidaknya setiap TPS akan dijaga oleh dua personel. ”Anggota sudah banyak kembali ke mako (markas komando) sehingga sebagian (anggota) Brimob (Brigade Mobil) bisa digeser ke Nias Selatan,” kata Agus.