Polda Jatim Tahan Tiga Mobil Bawa Benda Dicurigai Bom Molotov
›
Polda Jatim Tahan Tiga Mobil...
Iklan
Polda Jatim Tahan Tiga Mobil Bawa Benda Dicurigai Bom Molotov
Tim penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur menghentikan tiga minibus di Jembatan Surabaya-Madura, Senin (20/5/2019). Kendaraan itu dihentikan karena membawa beberapa botol berisi minyak tanah dan bersumbu yang dicurigai sebagai bom molotov.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Tim penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur menghentikan tiga minibus di Jembatan Surabaya-Madura, Senin (20/5/2019). Kendaraan itu dihentikan karena membawa beberapa botol berisi minyak tanah dan bersumbu yang dicurigai sebagai bom molotov.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengungkapkan, tiga mobil jenis Isuzu ELF yang dihentikan itu mengangkut lebih dari 50 santri Pondok Pesantren Al Misdat, Pamekasan, Pulau Madura. Di dalam kendaraan ditemukan empat benda yang dicurigai sebagai bom molotov.
”Benda mencurigakan itu terbungkus plastik dan ditemukan dalam bagasi,” katanya.
Para penumpang dicurigai hendak bepergian ke Jakarta untuk mengikuti aksi people power pada Rabu (22/5/2019) yang dihubungkan dengan penolakan terhadap hasil Pemilihan Umum 2019.
Temuan itu membuat tim penyidik menahan tiga kendaraan dan memeriksa para penumpang. Para penumpang dicurigai hendak bepergian ke Jakarta untuk mengikuti aksi people power pada Rabu (22/5/2019) yang dihubungkan dengan penolakan terhadap hasil Pemilihan Umum 2019. ”Ada kecurigaan ke sana,” ujar Luki.
Kepada tim penyidik, sopir salah satu mobil yang bernama Wasil menyatakan, rombongan santri yang menumpang itu bukan menuju Jakarta, melainkan ke Bandar Udara Juanda untuk menjemput seorang ulama. Adapun botol berisi minyak tanah dan bersumbu benar-benar di luar pengetahuannya. Wasil berdalih mobil itu bukan miliknya dan hanya ditugaskan mengemudi.
Luki mengatakan, Polda Jatim melaksanakan operasi pengawasan dan pemeriksaan terkait rencana kepergian warga provinsi ini atau melalui Jatim ke Jakarta untuk mengikuti aksi people power. Pengawasan dan pemeriksaan diperlukan untuk menekan potensi timbulnya kejadian luar biasa yang tidak diinginkan, yakni kekacauan atau teror dalam aksi.
Sepekan terakhir, Polda Jatim telah memulangkan sekitar 1.200 orang dari Jatim atau provinsi lain yang hendak ke Jakarta melalui wilayah Jatim. Di antara mereka terdapat lebih dari 30 warga Kabupaten Malang dan Tulungagung yang dipulangkan karena dipastikan akan ke Jakarta.
Lebih dari 20 penumpang KM Mutiara Ferindo V dari Kalimantan Selatan yang telah mengantongi tiket KA ke Jakarta juga dihentikan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Selain itu, lebih dari 25 orang yang mengaku dari Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dihentikan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Mereka dihentikan dengan alasan hendak ke Jakarta. Semua warga yang dihentikan diindikasikan hendak mengikuti aksi people power.