Bursa Asia Melemah Tertekan Kekhawatiran Perang Dagang
›
Bursa Asia Melemah Tertekan...
Iklan
Bursa Asia Melemah Tertekan Kekhawatiran Perang Dagang
Bursa saham Asia bergerak melemah pada awal perdagangan hari Rabu (22/5/2019). Peringanan sementara Washington dalam pembatasan dagang terhadap perusahaan raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies Co Ltd, tak mampu mengimbangi kekhawatiran yang lebih dalam atas kondisi perang dagang AS-China.
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·2 menit baca
TOKYO, RABU — Bursa saham Asia bergerak melemah pada awal perdagangan hari Rabu (22/5/2019). Peringanan sementara Washington dalam pembatasan dagang terhadap perusahaan raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies Co Ltd, tak mampu mengimbangi kekhawatiran yang lebih dalam atas kondisi perang dagang AS-China.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang pada awalnya naik tipis menyusul kenaikan di Wall Street, tetapi lalu turun 0,15 persen. Bursa saham Australia tergelincir 0,25 persen, sementara Indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,45 persen, sedangkan Indeks Nikkei Jepang naik tipis 0,05 persen.
”Beberapa pelaku pasar akan terus berpegang pada harapan tercapainya kesepakatan antara AS dan China pada pertemuan G-20 mendatang,” kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management. ”Namun, konflik perdagangan yang sedang berlangsung tampaknya berlarut-larut dan dampak negatifnya yang mungkin terjadi pada ekonomi yang lebih besar menjadi keprihatinan yang terus berjalan.”
Departemen Perdagangan AS, Senin lalu, memberi Huawei Technologies Co Ltd lisensi untuk membeli barang-barang AS hingga 19 Agustus. Hal itu sebagai langkah untuk memberikan waktu bagi operator-operator telekomunikasi yang bergantung pada Huawei untuk menyesuaikan diri.
Amerika Serikat memblokir Huawei dari pembelian barang-barang AS pada pekan lalu. Hal itu menjadi peningkatan besar dalam perang perdagangan melawan China, di mana Washington mengatakan bahwa perusahaan tersebut terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan keamanan nasional AS.
Naiknya harga saham-saham perusahaan teknologi membantu mengangkat Wall Street, Selasa, setelah Washington mengurangi pembatasan kepada Huawei. Harga banyak saham perusahaan pembuat cip yang menjual ke Huawei telah terpukul pada awal pekan ini. Pelaku pasar kini menantikan langkah para pemimpin negara-negara G20 yang dijadwalkan menghadiri KTT di Jepang pada akhir Juni.
Di pasar mata uang, dollar AS diperdagangkan pada level 110,580 atas mata uang yen setelah mencapai level tertinggi pekan lalu seiring penghindaran risiko di pasar. Dollar AS juga didukung imbal hasil AS yang naik setelah kenaikan oleh saham Wall Street. Mata uang euro sedikit berubah di level 1,12 per dollar AS.
Di pasar komoditas, minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), turun 0,59 persen menjadi pada harga 62,76 dollar AS per barel setelah data American Petroleum Institute menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS naik secara tak terduga pada pekan lalu. (REUTERS)