Kendati harga bawang putih lebih dari Rp 40.000 per kg, Pemerintah Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, belum berencana menggelar operasi pasar bawang putih. Hanya saja, warga diimbau mengendalikan perilaku belanja.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kendati harga bawang putih masih lebih dari Rp 40.000 per kilogram, Pemerintah Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, belum berencana menggelar operasi pasar bawang putih. Kebijakan operasi pasar masih menunggu arahan instansi di tingkat pemerintah provinsi.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, rencana operasi pasar bawang putih masih dipertimbangkan dengan melihat situasi perkembangan harga komoditas tersebut selama beberapa hari mendatang. Namun, dia meminta masyarakat membantu mengendalikan harga dengan mengendalikan perilaku belanja.
”Jangan memperburuk situasi dengan belanja berlebihan. Belanja barang kebutuhan apa pun, termasuk bawang putih, dipastikan secukupnya saja, sesuai kebutuhan,” ujar Sigit ditemui di sela-sela pembukaan pasar murah di Alun-alun Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/5/2019).
Rencana operasi pasar bawang putih masih dipertimbangkan dengan melihat situasi perkembangan harga komoditas tersebut selama beberapa hari mendatang.
Saat ini, Pemkot Magelang juga masih menunggu kebijakan dari Pemprov Jateng. Pihak Pemprov berencana meninjau perkembangan harga barang-barang kebutuhan pokok dan pangan di sejumlah daerah. Hasil pemantauan ini akan menjadi bahan pertimbangan kebijakan operasi pasar untuk sejumlah komoditas, seperti bawang putih.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung Ronny Nurhastuti mengatakan, pihaknya belum berencana melakukan operasi pasar bawang putih.
”Operasi pasar untuk komoditas apa pun harus dilakukan mengikuti instruksi atau kebijakan dari pemerintah pusat, dan sampai sekarang kami belum menerima perintah atau instruksi apa pun,” ujarnya.
Sementara itu, untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan Lebaran, Pemkot Magelang dan Pemkab Temanggung menggelar pasar murah yang menjual beraneka ragam barang.
Di Kota Magelang, pasar murah diselenggarakan selama dua hari, Rabu-Kamis, 22-23 Mei, di Alun-alun Magelang. Adapun di Kabupaten Temanggung pasar murah digelar selama 13-29 Mei di 20 kecamatan serta di Pendopo Pengayoman Temanggung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Sri Retno Murtiningsih mengatakan, dalam pasar murah disediakan berbagai barang kebutuhan dengan harga lebih murah, berselisih Rp 3.000-Rp 4.000 dibandingkan dengan harga di pasaran. Potongan harga disubsidi pihak swasta penyedia barang.
Selain itu, dalam pasar murah juga disediakan 250 paket gratis bagi warga kurang mampu. Paket-paket gratis tersebut diberikan oleh toko, koperasi, dan sejumlah organisasi di Kota Magelang.
”Selain bahan kebutuhan pokok, sebagian paket juga ada yang berisi baju,” ujarnya.
Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu juga secara khusus menggelar operasi pasar untuk kebutuhan Lebaran. Perum Bulog Wilayah V Kedu menyiapkan stok daging kerbau lebih dari 1 ton, 5 ton terigu, dan 150 ton gula pasir.
Selain itu, juga disiapkan 10.000 liter minyak goreng. Saat ini masih terdapat stok 7.000 ton beras yang siap dikeluarkan untuk operasi pasar yang digelar pada 20-28 Mei.
Wakil Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu Abdullah mengatakan, dalam operasi pasar hasil kerja sama dengan Pemkab Magelang, juga dijual 6.000 paket bahan-bahan kebutuhan pokok. Operasi pasar diselenggarakan di 21 kecamatan dan dijual dengan harga Rp 10.000 per paket.