Indonesia-Filipina Tuntaskan Ratifikasi Batas Zona Ekonomi Eksklusif
›
Indonesia-Filipina Tuntaskan...
Iklan
Indonesia-Filipina Tuntaskan Ratifikasi Batas Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia dan Filipina menyelesaikan ratifikasi perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif kedua negara. Ratifikasi ini akan memberikan kepastian dalam penegakan hukum dan peningkatan kerja sama di bidang maritim.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Filipina menyelesaikan ratifikasi perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif kedua negara. Ratifikasi ini akan memberikan kepastian dalam penegakan hukum dan peningkatan kerja sama di bidang maritim.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-34 ASEAN di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6/2019) malam.
”Saya menyambut baik selesainya ratifikasi ZEE Indonesia-Filipina,” kata Presiden Jokowi, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas, di Jakarta, Minggu (23/6/2019).
Ratifikasi ini akan memberikan kepastian hukum tentang batas ZEE dan penegakan hukum kedua negara. Selain itu, ratifikasi juga akan meningkatkan kerja sama di bidang maritim sehingga dapat berkontribusi kepada pembangunan ekonomi kedua negara dan kawasan.
Pertukaran instrumen ratifikasi akan dilakukan oleh menteri luar negeri kedua negara di Jakarta pada Agustus 2019. Presiden Jokowi mengusulkan agar Indonesia dan Filipina segera menugaskan tim untuk memulai negosiasi landas kontinen.
Persetujuan Indonesia-Filipina itu dapat menjadi contoh yang baik dalam penyelesaian garis batas maritim secara damai berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS).
Tingkatkan kerja sama
Presiden Jokowi pun berharap kedua negara dapat terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi. Pengusaha Indonesia, disebutkannya, telah berencana untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Filipina.
”Saya mengharapkan bantuan Filipina untuk memberi pengecualian terhadap produk kopi instan dan keramik Indonesia dari price-based special safeguard,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina dalam pembebasan sandera Indonesia dari kelompok bersenjata di selatan Filipina. Terkait hal itu, Indonesia dan Filipina juga akan terus meningkatkan kerja sama keamanan, termasuk di wilayah Laut Sulu dan sekitarnya.
Perkembangan positif antara hubungan Indonesia dan Filipina menunjukkan ikatan persahabatan dan kerja sama yang kuat. Pada tahun ini, Indonesia dan Filipina memperingati 70 tahun hubungan bilateral.