Perpindahan Rute Pacu Pembangunan Sarana Pendukung
›
Perpindahan Rute Pacu...
Iklan
Perpindahan Rute Pacu Pembangunan Sarana Pendukung
Perpindahan rute penerbangan ke 13 kota dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, dipastikan berlangsung 1 Juli. Perpindahan tersebut diyakini mempercepat pembangunan sarana pendukung di sekitar Bandara Kertajati.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI/SAMUEL OKTORA/TATANG MULYANA SINAGA
·4 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS – Perpindahan rute penerbangan ke 13 kota dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, dipastikan berlangsung 1 Juli. Perpindahan tersebut diyakini mempercepat pembangunan sarana pendukung di sekitar Bandara Kertajati.
“Selama ini, investor masih menunggu Kertajati ramai. Dengan perpindahan rute, hal itu sudah terjawab. Kami yakin, sarana pendukung seperti hotel dan area komersial di sekitar bandara akan dibangun,” ujar Airport Division Performance Head PT BIJB Ari Widodo, kepada Kompas, di Majalengka, Senin (24/6/2019).
PT BIJB merupakan badan usaha milik daerah Jabar yang mengelola bagian komersial Bandara Kertajati. Adapun bandara dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II.
Selama ini, investor masih menunggu Kertajati ramai. Dengan perpindahan rute, hal itu sudah terjawab
Menurut Ari, sejak Kementerian Perhubungan memutuskan rute penerbangan ke 13 kota di Bandara Husein pindah ke Kertajati, aktivitas bandara mulai semarak. Setidaknya sembilan tenan seperti kuliner dan tempat penjualan oleh-oleh siap beroperasi. Aneka iklan promo hotel juga terpajang di terminal bandara seluas 96.280 meter persegi. Enam kantor pun telah disiapkan untuk maskapai.
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo, 24 Mei tahun lalu, tercatat ada 11 rute penerbangan. Namun, rute itu sepi peminat sehingga ditiadakan. Bahkan pada 21 Mei lalu, bandara seluas 1.800 hektar itu tak lagi melayani rute penerbangan apa pun.
Sebelumnya, saat mengunjungi Kertajati, Selasa (18/6), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan perpindahan rute penerbangan jet domestik dari Bandara Husein ke Kertajati. Pemindahan dilakukan agar slot penerbangan internasional ke Bandung bertambah. Bandara Husein juga masih melayani penerbangan pesawat baling-baling. (Kompas, 19/6/2019). Perpindahan rute awalnya direncanakan berlangsung 15 Juni lalu.
Vice President of Corporate Communications AP II Yado Yarismano mengatakan, saat ini, terdapat lima maskapai yang telah mengajukan izin rute penerbangan ke 13 kota atau 56 penerbangan. “Saat ini, sekitar 44 penerbangan sudah diterima,” ujar Yado saat dihubungi di Jakarta.
Kelima maskapai yang akan beroperasi di Kertajati adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, Air Asia, dan Xpress Air. Adapun rute yang dimaksud adalah Denpasar dengan empat penerbangan per hari, Kualanamu (Medan) dengan dua penerbangan, dan Pekanbaru, Palembang, serta Surabaya dengan masing-masing dua penerbangan.
Dengan perpindahan itu, sekitar 1 sampai 2 juta penumpang akan terbang di Kertajati tahun ini
Delapan rute lainnya menuju Makassar, Lombok, Padang, Banjarmasin, Pontianak, Batam, Balikpapan, dan Yogyakarta. “Dengan perpindahan itu, sekitar 1 sampai 2 juta penumpang akan terbang di Kertajati tahun ini. Jumlah ini masih akan tumbuh. Kami optimis,” ujarnya.
Apalagi, Bandara Kertajati memiliki landasan sepanjang 3.000 meter sehingga bisa melayani pesawat berbadan besar seperti jenis Boeing 777. Apron bandara juga mampu menampung 20 pesawat, termasuk 4 pesawat berbadan besar.
General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Husein Sastranegara Andika Nuryaman mengatakan, phaknya terus menyosialisasikan perpindahan rute kepada calon penumpang. "Yang sudah memastikan menjalankan perpindahan rute ini Lion Air dan AirAsia. Selanjutnya bertahap diikuti maskapai lain," kata Andika.
Untuk rute yang tetap dilayani di Bandara Husein Sastranegara meliputi enam rute dan 20 penerbangan, yakni Bandung - Lampung, Bandung - Malang, Bandung - Solo, Bandung - Semarang, Bandung - Tanjung Karang, dan Bandung - Halim Perdanakusuma. Dari enam rute ini akan dilayani oleh Wings Air, Citilink, dan NAM Air dengan menggunakan pesawat berbaling-baling.
Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Jabar Budijanto Ardiansjah mendukung pemindahan rute dari Husein ke Kertajati. “Namun, calon penumpang tidak bisa dipaksakan. Jangan sampai, mereka lebih memilih berangkat melalui Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibandingkan Kertajati. Jadi, Kertajati dan Bandung sama-sama enggak dapat penumpang,” ujarnya.
Selama ini, pengguna rute tersebut umumnya warga Bandung dan sekitarnya. Perjalanan dari Bandung ke Kertajati membutuhkan waktu 2 jam 45 menit melalui tol dan sekitar 3 jam via nontol. Sementara ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar 3 jam. Tol Cisumdawu yang dapat memangkas jarak tempuh menjadi 45 menit ditargetkan beroperasi 2020.
Di sisi lain, sarana pendukung di Kertajati belum memadai. Hotel bintang tiga terdekat berjarak sekitar 30 kilometer. Hotel berbintang juga terdapat di Cirebon, sekitar 45 menit dari Kertajati. “Sektor pariwisata Cirebon dan sekitarnya harus berbenah. Apalagi, selama ini, 50 persen wisatawan yang ke Bandung berasal dari luar Jawa dan menggunakan Bandara Husein,” ujarnya.
Untuk itu, sebanyak 12 angkutan darat menuju Kertajati disiapkan. General Manager Perum Damri Bandung Mursalin mengatakan, pihaknya akan mengoperasikan 20 bus untuk melayani penumpang di BIJB Kertajati.
Bus itu berangkat dari dan menuju Bandung, Cikarang, Cirebon, serta Kuningan.“Terdapat lima bus setiap rute dengan kapasitas 40 orang per bus. Pemberangkatan dilakukan dua jam sekali,” ucapnya.
Mursalin mengatakan, pihaknya mendapat subsidi dari pengelola BIJB untuk rute Bandung-Kertajati. Oleh sebab itu, pemberangkatan rute tersebut akan digratiskan selama sebulan. “Jika ingin ditambah menjadi sepuluh bus, penumpang dapat dikenakan tarif setengahnya saja,” ujarnya.