Angkut 6 Kilogram Sabu, Dua Warga Malaysia Ditangkap di Laut
›
Angkut 6 Kilogram Sabu, Dua...
Iklan
Angkut 6 Kilogram Sabu, Dua Warga Malaysia Ditangkap di Laut
Badan Narkotika Nasional menangkap dua warga Negara Malaysia saat mengangkut enam kilogram sabu dengan kapal cepat di perairan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pengedar diburu hingga ke tengah laut untuk memutus rantai pasok sejak hulu. hal ini karena lebih dari 90 persen narkoba di Indonesia masuk melalui Selat Malaka.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Badan Narkotika Nasional menangkap dua warga Negara Malaysia saat mengangkut enam kilogram sabu dengan kapal cepat di perairan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pengedar diburu hingga ke tengah laut untuk memutus rantai pasok sejak hulu. hal ini karena lebih dari 90 persen narkoba di Indonesia masuk melalui Selat Malaka.
“Pengungkapan sindikat pengedar hingga ke laut cukup rumit. BNN sendiri tidak punya kapal laut. Kami bisa mengungkap kasus ini setelah bersinergi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) wilayah Sumut,” kata Kepala BNN Provinsi Sumut Brigadir Jenderal (Pol) Atrial, di Medan, Selasa (9/7/2019).
Atrial mengatakan, pengungkapan kasus tersebut bermula dari informasi yang mereka terima tentang pengiriman sabu dengan kapal cepat yang berangkat dari Kuala Kurau, Perak, Malaysia. BNN bersama petugas kantor DJBC lalu memantau keberadaan kapal tersebut dengan kapal patroli bea cukai, Senin (1/7).
Petugas awalnya kesulitan memantau keberadaan kapal karena padatnya lalu lintas kapal di perairan Selat Malaka. Sekitar pukul 23.00, petugas akhirnya menghentikan kapal cepat yang dicurigai. Kapal berhenti tanpa perlawanan berarti. “Setelah diperiksa, petugas menemukan enam kilogram sabu di dalam kapal. Sabu itu dikemas dalam enam bungkusan teh China,” kata Atrial.
Setelah diperiksa, petugas menemukan enam kilogram sabu di dalam kapal. Sabu itu dikemas dalam enam bungkusan teh China.
Dua warga negara Malaysia yang ada di dalam kapal pun langsung dibekuk yakni Yeap Bee Lun (55) dan Ong Choo Peen (56). Yeap berperan mengatur pengiriman sabu dari Malaysia, sedangkan Ong pemilik sekaligus nakhoda kapal.
Atrial mengatakan, pola pengiriman narkoba yang dilakukan sindikat tersebut bukan hal baru. Sindikat pengedar Malaysia-Indonesia biasanya mengirim narkoba melalui jalur laut. Pengedar dari Malaysia menyerahkan narkoba di tengah laut kepada kurir yang menjemput dari Indonesia. “Namun, kali ini kami berhasil menangkap WN Malaysia yang mengantar narkoba,” kata Atrial.
Pengungkapan jaringan pengedar sabu tidak berhenti sampai di situ. Petugas BNN selanjutnya melakukan penyamaran dan berpura-pura mengirim narkoba tersebut untuk menangkap calon penerima narkoba di Indonesia. Petugas BNN pun mengetahui bahwa narkoba tersebut akan diterima seorang kurir di sebuah penginapan di Jalan Sei Tuan, Medan, Jumat (5/7).
Enam kilogram sabu itu pun diterima Arun Vijai (32), warga Medan. Petugas langsung menangkapnya. Petugas BNN juga menangkap istri Arun, Reka Sari (30), yang juga berada di penginapan itu. Namun, peran dan keterlibatan Reka dalam kasus tersebut masih didalami.
Petugas masih menghadapi sejumlah kendala yakni panjangnya garis pantai dan terbatasnya kapal patroli petugas.
Arun mengaku dibayar Satya Raj (29) yang juga warga Medan. Arun diberi upah Rp 1 juta per kilogram untuk menerima, menyimpan, dan menyerahkan sabu itu kepada orang yang akan ditunjuk Satya. Petugas pun mengejar Satya dan berhasil menangkapnya saat berada di lobi sebuah hotel di Medan.
Petugas BNN juga menyita sejumlah buku rekening bank dari para pelaku. Mereka juga akan dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang. BNN pun masih terus mendalami kasus itu untuk menjerat pelaku lainnya.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Sumut Oza Olavia mengatakan, sinergi antara BNN, bea cukai, kepolisian, dan instansi lain adalah kunci menangkap pengedar narkoba sejak rantai hulu. Salah satunya dengan mengejar pelaku di tengah laut dengan kapal. Namun, petugas masih menghadapi sejumlah kendala yakni panjangnya garis pantai dan terbatasnya kapal patroli petugas.