Kereta Cepat Tersambung dengan Kertajati Geliatkan Ekonomi
›
Kereta Cepat Tersambung dengan...
Iklan
Kereta Cepat Tersambung dengan Kertajati Geliatkan Ekonomi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung bakal tersambung ke Bandara Internasional Jabar Kertajati di Kabupaten Majalengka. Dengan begitu, perekonomian di daerah sekitar bandara diyakini berkembang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung bakal tersambung dengan Bandar Udara Internasional Jabar Kertajati di Kabupaten Majalengka. Dengan begitu, perekonomian di daerah sekitar bandara diyakini berkembang.
”Setelah kereta cepat Jakarta-Bandung selesai 2021, jalurnya akan disambungkan dari Tegalluar (Bandung) ke Bandara Kertajati. Saya sudah berkoordinasi dengan Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno),” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar), Kamis (11/7/2019), di Kabupaten Kuningan.
Menurut Kamil, perpanjangan jalur kereta cepat ke Kertajati akan memanfaatkan jalan tol dari Bandung ke Kertajati. Jalan tol yang dimaksud adalah Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu. Jalan tol sepanjang 60 kilometer ini ditargetkan rampung pada tahun depan.
”Dengan begitu, tidak ada pembebasan lahan sehingga harganya (perpanjangan jalur ke Kertajati) bisa setengah dari investasi saat ini,” kata Kamil. Menurut rencana, kereta cepat tersambung dengan Kertajati pada 2023.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China. Saat ini, proyek sepanjang 140 kilometer tersebut telah mencapai 23 persen. Jika beroperasi, kereta dengan kecepatan 348 kilometer per jam itu hanya membutuhkan waktu sekitar 36 menit dari Jakarta ke Bandung (Kompas.id, 5/7/2019).
”Tersambungnya kereta cepat ke Bandara Kertajati akan mengembangkan perekonomian daerah sekitar bandara. Orang punya pilihan, mau naik mobil atau kereta cepat,” ucap Kamil. Ketersediaan infrastruktur tersebut mendukung program strategis Jabar untuk membangun segitiga rebana, yaitu Bandara Kertajati–Cirebon–Pelabuhan Patimban di Subang.
”Aerocity”
Ditargetkan, 5 juta lowongan kerja tersedia dalam lima tahun mendatang jika segitiga rebana terwujud. Kamil juga optimistis pertumbuhan ekonomi Jabar yang saat ini lebih dari 5 persen akan melonjak hingga 9 persen per tahun dengan beroperasinya segitiga rebana.
Direktur PT Bandara Internasional Jabar (BIJB) Aerocity Development, badan usaha milik daerah Jabar yang fokus mengembangkan kota Bandara Kertajati, Alfiansyah menyambut baik rencana pemerintah menghubungkan kereta cepat ke Kertajati. ”Ini tidak hanya menguntungkan bagi Bandara Kertajati, tetapi juga untuk aerocity,” ujarnya.
Aerocity atau kota bandara di sekitar Bandara Kertajati seluas 3.480 hektar. Kawasan itu terbagi dalam kluster bisnis, logistik hub, tempat tinggal eksklusif, energi, kedirgantaraan (aerospace), dan pusat teknologi.
”Dengan kereta cepat, waktu dari Bandung ke Kertajati kurang dari 30 menit. Kalau dari Jakarta ke Kertajati sekitar 1 jam,” kata Alfiansyah. Saat ini, waktu tempuh dari Bandung ke Kertajati menghabiskan 2,5 jam sampai 3 jam. Jika Jalan Tol Cisumdawu beroperasi, waktu tempuh kurang dari satu jam.
”Konektivitas ini sudah sesuai rencana awal pembangunan aerocity. Dalam rencana itu, sudah disiapkan stasiun kereta di Kertajati,” ujarnya.