Setiap hari, jembatan di Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Jakarta Barat, itu dilintasi banyak kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Jembatan itu juga menjadi salah satu akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Belum tampak perbaikan pada jembatan yang ambles di Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Jakarta Barat. Padahal setiap hari, jembatan dilintasi banyak kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Jembatan juga salah satu akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Jembatan yang membentang di atas Kali Semongol ini ambles secara perlahan dalam satu bulan terakhir. Jembatan ambles di bagian tengah. Lebar jembatan yang ambles sekitar 1 meter dengan kedalaman sekitar 2-20 sentimeter. Bagian jembatan yang ambles dipasangi pembatas jalan.
Pantauan Kompas, Selasa (23/7/2019), sekalipun ambles, kendaraan roda dua dan empat serta pejalan kaki tetap melintasi jembatan sepanjang 20 meter itu. Untuk bisa melintas, kendaraan khususnya roda empat harus naik ke trotoar jembatan. Sejumlah warga sekitar membantu mengarahkan kendaraan agar tak terperosok ke badan jembatan yang ambles.
Dengan kendaraan harus naik ke trotoar, mau tak mau pejalan kaki yang melintas terdesak. Mereka harus merapatkan badan ke pagar pembatas jembatan agar tidak terserempet kendaraan.
”Ambles perlahan-lahan, ditambal aspal, tetapi ambles lagi. Sebulan ini ambles semakin parah. Kemarin lurah dan camat ngecek ke sini. Hanya pengecekan sambil foto lokasi dan swafoto,” ucap Budi Gesmana (50), warga RW 003 Tegal Alur.
Ketua RW 003 Hasan Basri menambahkan, Lembaga Musyawarah Kelurahan telah melaporkan amblesnya jembatan tersebut kepada pihak kelurahan.
”Penanganannya dari pemerintah. Sudah dilaporkan. Kami tunggu tindak lanjut dari laporan itu,” ujarnya.
Jembatan ini termasuk ramai karena merupakan salah satu jalur ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Pabrik dan pergudangan di kawasan ini semakin menambah keramaian lalu lintas.
Tidak jauh dari lokasi terdapat SMK Patriot Nusantara, Madrasah Ibtidaiyah Tahdzibun Nufus, dan SDN Tegal Alur 02. Banyak pelajar yang melintasi jembatan ini untuk pergi dan pulang.
”Takut, sih, pas lewat. Takut keserempet kendaraan,” kata Huan (12), pelajar Madrasah Ibtidaiyah Tahdzibun Nufus.
Sementara Nur Indah Fitria (14) mengeluhkan akses trotoar yang semakin susah. Truk-truk yang melintas pun menambah kengerian. ”Jalan semakin susah, harus rapatkan badan ke pagar pembatas. Bahaya dan ngeri,” ujarnya.
Agustus diperbaiki
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Rakim Sastranegara mengatakan, menurut rencana, akan dibangun jembatan baru untuk menggantikan jembatan yang ambles. Pembangunan targetnya dimulai Agustus 2019 dan tuntas akhir 2019.
Untuk itu, pihaknya sudah mengirim tim survei ke lokasi. ”Tim sedang mengukur dan menghitung volume serta menyiapkan desain jembatan baru,” katanya.
Bersamaan dengan itu, pihaknya akan menggelar rapat dengan jajaran Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat untuk membahas rekayasa arus lalu lintas di Jalan Kamal Raya selama menunggu jembatan baru tuntas dibangun.