Cepat dan Lancar, Airlangga Disahkan sebagai Ketua Umum Golkar 2019-2024
›
Cepat dan Lancar, Airlangga...
Iklan
Cepat dan Lancar, Airlangga Disahkan sebagai Ketua Umum Golkar 2019-2024
Setelah terpilih, Airlangga Hartarto punya waktu 60 hari untuk menyusun kepengurusan DPP Golkar. Bambang Soesatyo menyebut, sudah ada kesepakatan agar kader Golkar pendukungnya tetap diberi ruang masuk kepengurusan.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG/AGNES THEODORA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Agenda pemilihan ketua umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional X Golkar berlangsung lebih cepat dari jadwal seharusnya. Agenda pemilihan pun berjalan mulus tanpa ada keberatan dari bakal calon ketua umum lainnya atau interupsi dari pemilik suara. Airlangga Hartarto terpilih kembali secara aklamasi. Dia akan memimpin Golkar hingga 2024.
Setelah seluruh pengurus daerah, organisasi sayap, dan pemilik suara lain di Golkar menyampaikan pandangannya terkait laporan pertanggungjawaban DPP Golkar, di Jakarta, Rabu (4/12/2019) malam, Ketua Sidang Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar Azis Syamsuddin langsung menawarkan untuk masuk ke agenda pemilihan calon ketua umum, bahkan menetapkan Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar periode 2019-2024.
Hal ini karena, menurut dia, para pemilik suara dalam pandangannya menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban DPP dan mendukung Airlangga untuk menjabat kembali Ketua Umum Golkar.
”Selanjutnya, kita ubah agenda munas yang telah disepakati secara bulat dan aklamasi dalam forum. Dalam kondisi yang sejuk dan tidak ada calon lagi, sepakatkah lewat forum rapat ini untuk mempersingkat dan kami tetapkan Airlangga sebagai Katua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024, setuju?” tanya Azis.
Para peserta rapat kompak menjawab setuju. Tidak ada sanggahan dari kader yang sebelumnya telah mendaftar menjadi calon ketua umum Golkar. Tak ada pula interupsi dari peserta rapat.
Padahal, semula, agenda pemilihan baru akan digelar Kamis (5/12/2019).
Mendengar jawaban kompak itu, Sekretaris Sidang Munas X Golkar Muhammad Sarmuji langsung membacakan penetapan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.
”Berdasarkan keputusan Munas X Partai Golkar tentang pengesahan Ketua Umum DPP Partai Golkar, kami mengangkat dan mengesahkan Airlangga sebagai Ketua Umum DPP Golkar masa bakti 2019-2024,” ucapnya.
Peserta rapat pun menyambut pembacaan keputusan tersebut, dengan bersorak dan bertepuk tangan.
Selanjutnya, Azis menyampaikan bahwa Airlangga memiliki tugas untuk menyusun susunan kepengurusan DPP Golkar periode 2019-2024. ”Kami berikan waktu selambat-lambatnya 60 hari bagi ketua umum untuk menentukan susunan kepengurusan DPP Partai Golkar,” ucapnya.
Dalam forum kali ini, ditetapkan juga Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina, Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Pakar, dan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Kehormatan. Sementara Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Pandjaitan mendapat posisi kehormatan di Partai Golkar.
Seusai ditetapkan sebagai ketua umum, Airlangga mengatakan bahwa dirinya masih akan mempertimbangkan adanya posisi wakil ketua umum dalam struktur kepengurusan DPP. Adapun terkait posisi lain dalam struktur, termasuk ruang bagi kader pendukung Bambang Soesatyo di kepengurusan, dia menyatakan akan membahasnya.
”Akan ada pembahasan program dan struktur karena munas kali ini belum selesai,” ucapnya.
Bambang tiba-tiba menyatakan mundur dari pemilihan calon ketua umum Golkar, Selasa (3/12/2019). Padahal, dia pesaing kuat bagi Airlangga dibandingkan dengan kader Golkar lain yang mendaftar menjadi calon ketua umum Golkar.
Bambang menyatakan sikapnya untuk mundur saat bertemu Airlangga dan kader Golkar yang menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa. Alasan mundur Bambang untuk menghindari konflik di Golkar.
Menurut Bambang, dirinya bersama Airlangga telah sepakat untuk rekonsiliasi. Sebagai bagian dari rekonsiliasi, ada beberapa kader Golkar pendukungnya yang diajukan Bambang agar masuk dalam struktur kepengurusan DPP Golkar, seperti Nusron Wahid, Ridwan Hisjam, Ahmadi Noor Supit, dan Darul Siska.
”Kalau dari pihak Airlangga ada beberapa nama, yaitu Agus Gumiwang, Azis Syamsuddin, dan Melchias Marcus Mekeng. Saya menunjuk lima nama tersebut dengan harapan kita semua bisa saling mengakomodasi, komunikasi, dan saling pengertian,” katanya.