Sejumlah Apotek di Jakarta Kehabisan Masker dan Pembersih Tangan
›
Sejumlah Apotek di Jakarta...
Iklan
Sejumlah Apotek di Jakarta Kehabisan Masker dan Pembersih Tangan
Warga Ibu Kota mulai mewaspadai perkembangan virus korona jenis baru dengan membeli masker dan cairan pembersih tangan.
Oleh
Ayu Pratiwi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga Ibu Kota mulai mewaspadai perkembangan virus korona jenis baru yang hingga Selasa (28/1/2020) telah merenggut 106 jiwa di China. Peningkatan kewaspadaan ditandai dengan meningkatnya pembelian masker penutup hidung dan mulut serta pembersih tangan (hand sanitizer).
Lonjakan permintaan masker dan pembersih tangan terjadi dalam beberapa hari terakhir di sejumlah apotek di Jakarta. Beberapa gerai yang berada di dalam mal bahkan telah kehabisan stok masker dan pembersih tangan.
Irina (31), karyawan swasta yang bekerja di kawasan Sudirman, mengeluhkan stok masker dan pembersih tangan sudah habis di semua apotek dan toko swalayan yang ia kunjungi pada Senin malam. Pada Selasa pagi, ia juga mengunjungi beberapa minimarket, tetapi stoknya juga sudah kosong.
”Susah banget cari cairan pembersih tangandan masker. Kemarin cari di semua apotek di sebuah mal juga enggak ada. Tadi pagi juga saya ke beberapa minimarket, juga tidak tersedia,” kata Irina.
Irina terdorong untuk membeli masker dan pembersih tangan karena meningkatnya korban virus korona di China. Virus yang katanya berawal dari kota Wuhan, China, itu telah menyebar ke lebih dari 10 negara, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Australia, dan beberapa negara Barat lainnya.
”Sekarang, lebih baik melakukan upaya pencegahan daripada tertular. Sebaiknya menyediakan masker dan cairan pembersih tangan untuk berjaga-jaga. Kalau lagi pergi ke mana pun, kan, belum tentu ada tempat untuk cuci tangan,” ujar Irina.
Tika, asisten apoteker di apotek Century, Senayan City, mengatakan, pembelian masker dan pembersih tangan meningkat sejak akhir pekan lalu hingga habis. Saat puncak pembeliannya, dalam satu hari, penjualan pembersih tangan mencapai puluhan botol dan masker ratusan lembar.
”Sudah beberapa hari ini enggak ada masker dan hand sanitizer. Sejak kasus virus korona jadi viral,” lanjut Tika.
Kondisi serupa terjadi di Watsons Plaza Blok M, Jakarta Selatan. Masker dan pembersih tangan tidak tersedia lagi setelah meningkatnya jumlah pembeli. Walau begitu, beberapa masker yang dijual satuan masih tersedia.
Apotek luar mal
Stok masker dan pembersih tangan masih ada di gerai-gerai di luar mal walaupun pembeliannya terus meningkat akhir-akhir ini. Di apotek Kimia Farma, depan Plaza Blok M, misalnya, pelanggan masih bisa menemukan kedua barang itu meskipun jumlahnya tidak banyak seperti biasanya.
”(Selasa) hari ini masker sudah hampir kosong. Hand sanitizer juga hanya tinggal beberapa. Pembelian kedua barang ini semakin banyak sejak adanya kasus virus korona,” ujar Nur, anggota staf Klinik Kimia Farma di depan Plaza Blok M.
Masker dan pembersih tangan juga bisa ditemukan di Century di Jalan Cipete Raya. Namun, petugas mengakui bahwa pembelian kedua barang itu meningkat beberapa hari terakhir.
”Biasanya hanya ada satu kotak masker yang terjual dalam sehari. Kemarin, ada 10 kotak masker yang terjual. Langsung ada banyak yang cari masker dan hand sanitizer sejak munculnya virus korona. Rata-rata, pelanggan carinya masker N95,” kata Masrurov, asisten apoteker Century.
Sesuai instruksi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada beberapa cara mengurangi risiko terinfeksi virus korona jenis baru. Misalnya, menjaga kebersihan tangan secara rutin, menutup hidung dan mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, menghindari bersentuhan dengan hewan liar dan ternak, serta masak daging dan telur hingga matang sempurna.
Jika ada gejala demam, lemas, batuk, flu, dan sesak napas, masyarakat diimbau segera pakai masker dan berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Posko kejadian luar biasa di nomor 0813-8837-6955 juga bisa dihubungi melalui sambungan telepon atau pesan di aplikasi Whatsapp apabila masyarakat ingin melaporkan dugaan kasus virus korona.
WNI di China
Sementara itu, di China, masker dilaporkan sudah tidak tersedia di hampir seluruh wilayah. Kedutaan Besar RI di Beijing pun mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk membagikan masker kepada seluruh WNI di China.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana untuk mengirimkan 10.000 lembar masker N95 kepada WNI di Wuhan, kota ketika wabah virus korona jenis baru itu berawal, serta wilayah sekitarnya.
”Ada 10.000 masker untuk WNI dikirim besok,” kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Prasinta Dewi, melalui keterangan tertulis, Selasa.