Pembangunan Sirkuit Formula E Menunggu Izin Mensesneg
›
Pembangunan Sirkuit Formula E ...
Iklan
Pembangunan Sirkuit Formula E Menunggu Izin Mensesneg
Pembangunan sirkuit masih menunggu izin dari Mensesneg. Diharapkan, izin bisa segera dikeluarkan karena pergelaran balap tinggal empat bulan lagi.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pertengahan Februari ini mulai membangun sirkuit Formula E di silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Namun, hingga Minggu (2/2/2020), Menteri Sekretaris Negara selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka belum menerbitkan izin penyelenggaraan balap mobil berenergi listrik tersebut.
Wakil Direktur Komunikasi Komite Penyelenggara Formula E Jakarta Hilbram Dunar mengatakan, pembangunan sirkuit masih menunggu izin dari Mensesneg. Dia berharap izin bisa segera dikeluarkan karena pergelaran balap tinggal empat bulan lagi.
”Kami sudah kirim surat (ke Mensesneg) dan masih menunggu kelanjutannya gimana. Kami inginnya segera (dibalas) agar sirkuit juga segera dibangun. Jadi, enggak kejar-kejaran waktunya,” ujar Hilbram.
Balap mobil Formula E akan digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020. Pengajuan izin kepada Mensesneg didasari oleh rencana pemakaian kawasan Monas sebagai area balap.
Area balap yang diajukan ke Federasi Otomotif Internasional (FIA) adalah kawasan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI), Jalan Merdeka Selatan, Jalan Silang Monas Tenggara (belakang Stasiun Gambir), putaran di Jalan Titian Indah (kawasan Monas), Jalan Silang Merdeka Barat Daya, dan berakhir di Jalan Medan Merdeka Selatan. Panjang lintasan diperkirakan sekitar 2,6 kilometer.
”Mungkin nanti ada sedikit perubahan di beberapa belokan, tetapi masih di kawasan Medan Merdeka dan masuk area Monas. Panjang lintasan juga tak banyak berubah,” tutur Hilbram.
Bangun sirkuit
Secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho menyampaikan, pihaknya dan PT Jakarta Propertindo menargetkan pembangunan sirkuit Formula E bisa dimulai pada pertengahan Februari ini. Proses pembangunan akan memakan waktu sekitar 1,5 bulan dengan anggaran dari Dinas Bina Marga sekitar Rp 20 miliar.
”Pokoknya akhir Maret atau awal April harus selesai. Sebab, dua bulan (sebelum ajang balap dimulai) itu, lintasan harus sudah siap dan clear,” ucap Hari.
Hari memastikan, pembangunan sirkuit tak akan mengorbankan pohon. Sebab, lintasan balap memakai jalan yang sudah tersedia. Pihaknya hanya akan memperbaiki jalan-jalan yang berkontur tidak rata dan rusak.
Sebelum memulai pengerjaan sirkuit nanti, lanjut Hari, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan mengedepankan sosialisasi publik. Ini dilakukan agar tak terjadi lagi polemik seperti revitalisasi Monas.
”Minimal, kami sosialisasikan dulu pada awal Februari. Nanti kami buat semacam branding di media sosial, macem-macemlah nanti, kami juga bikin spanduk, baru mulai groundbreaking. Pokoknya kami akan sampaikan dulu ke publik supaya tak terkaget-kaget,” kata Hari.
Sebelumnya, Selasa (28/1/2020), di kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Mensesneg Pratikno menuturkan, izin yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pemanfaatan Monas sejauh ini baru sebatas proyek moda raya terpadu (MRT) dan penyelenggaraan Formula E.