Penanganan Virus Korona Diharapkan Tuntas 3-6 Bulan Mendatang
›
Penanganan Virus Korona...
Iklan
Penanganan Virus Korona Diharapkan Tuntas 3-6 Bulan Mendatang
Pemerintah diharapkan mampu menuntaskan penanganan virus korona secara cepat. Hal ini perlu dilakukan agar wabah virus ini tidak berdampak pada musim ramai kunjungan wisatawan asing.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS- Pemerintah diharapkan mampu menuntaskan penanganan virus korona secara cepat. Hal ini perlu dilakukan agar wabah virus ini tidak berdampak pada musim ramai kunjungan wisatawan asing yang biasanya berlangsung pada bulan Agustus-September.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rachmadi, mengatakan, pihaknya berharap penanganan virus korona ini tuntas dalam tiga bulan atau selambat-lambatnya selesai dalam enam bulan mendatang.
“Jika selesai dalam waktu tiga bulan, maka kami bisa segera bersiap melakukan penataan kembali menyambut wisatawan, dan jika tuntas dalam waktu enam bulan, setidaknya kami tetap bisa mendapatkan limpahan wisatawan asing, yang biasanya terjadi pada bulan Agustus-September,” ujarnya, Kamis (6/2/2020).
Di tengah merebaknya wabah virus Corona, Sinung mengatakan, pihaknya tetap bersyukur karena wabah ini terjadi saat kunjungan wisatawan sedang memasuki masa low season, atau sepi kunjungan, di mana kebanyakan kunjungan yang masih berlangsung hanya sebatas untuk keperluan bisnis dan bukan untuk liburan.
Sinung mengatakan, Kunjungan wisatawan China peringkat 7 terbanyak se-Jawa Tengah. Adapun, jumlah wisatawan asing asal China hanya sekitar 31.000-32.000 per tahun, atau hanya sekitar 0,52 persen dari total kunjungan wisatawan asing ke Jawa Tengah, yang biasanya mencapai sekitar 600.000 orang per tahun.
Sinung mengatakan, sebanyak 178 wisatawan asal China yang yang datang melalui Bandara Adisumarmo, Boyolali, beberapa waktu lalu, akhirnya diputuskan untuk dipulangkan. Pemulangan tersebut dilakukan sebelum muncul adanya travel warning dari dan ke China.
Seiring dengan kebijakan pemerintah pusat tersebut, Sinung mengatakan, Jawa Tengah tidak akan menerima kunjugan wisatawan dari China, hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Warga Jateng
Saat ini, 11 warga Jawa Tengah terdata masih belum dievakuasi dari China. Terkait hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, juga masih terus melakukan komunikasi, pendekatan dengan pemerintah setempat untuk mengurus pemulangan mereka.
“Kami terus melakukan komunikasi dengan pemerintah China, dan saat akses untuk pergi ke luar sudah mulai dibuka, maka sebisa mungkin kami akan berupaya mengevakuasi 11 warga Jawa Tengah tersebut,” ujar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat ditemui, Kamis (6/2/2020).
Selain dengan China, dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berkomunikasi dengan perwakilan pemerintah Hongkong dan Taiwan, terkait dengan keberadaan warga Jawa Tengah di dua negara tersebut.
Kami terus melakukan komunikasi dengan pemerintah China, dan saat akses untuk pergi ke luar sudah mulai dibuka, maka sebisa mungkin kami akan berupaya mengevakuasi 11 warga Jawa Tengah tersebut
Ganjar mengatakan, pihaknya juga sudah menghubungi warga Jawa Tengah di China tersebut. Berdasarkan keterangan terakhir, mereka mengaku bisa memahami kondisi di mana mereka tidak bisa pulang ke Indonesia. Namun, di satu sisi, mereka pun mengeluh kesulitan untuk mendapatkan masker.