Tujuh Orang Ditemukan Meninggal di Sungai Sebangau
›
Tujuh Orang Ditemukan...
Iklan
Tujuh Orang Ditemukan Meninggal di Sungai Sebangau
Tabrakan dua kapal rombongan persiapan kunjungan Raja Wilem Alexander dan Ratu Maxima menyebabkan tujuh orang meninggal dunia.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS - Tujuh orang ditemukan meninggal dunia akibat tabrakan dua kapal rombongan persiapan kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima di Sungai Sebagau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin, (9/3/2020). Sebanyak 20 orang dari Pasukan Pengaman Presiden, perwakilan Kedutaan Besar Belanda, dan anggota TNI AD yang berada dalam kapal yang tabrakan selamat.
Tujuh korban meninggal dunia itu adalah Mansyah (27), pegawai Manggala Agni, Abdi Darmansyah (35), Ibnu Yudistra Hendrawan (26), Mutiara (26), Tyas Novianti (25), Umroatus Sholikhah (25) semuanya merupakan pegawai Taman Nasional Sebangau (TNS). Sedangkan satu korban meninggal lainnya yakni Komandan Distrik Militer Kabupaten Kapuas Letnan Kolonel Bambang Kristianto Bawono.
Lokasi kecelakaan terjadi di Sungai Sebangau, tepatnya di Kawasan Resort Mangkok, TNS. Tempat itu berlokasi sekitar 15 menit dari Dermaga Kereng Bangkirai, pintu masuk TNS. Adapun Resort Mangkok merupakan tempat yang kabarnya akan dikunjungi Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima pada Jumat 13 Maret 2020.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Komisaris Besar Hendra Rochmawan menjelaskan, tabrakan terjadi antara Long Boat L300 milik Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng dengan Kapal Speedboat milik TNI AD. "Rombongan dari TNI AD baru keluar dari resort, sedangkan rombongan dari TNS baru mau masuk ke kawasan resort, memang ada tikungan di lokasi itu," kata Hendra.
Di tikungan itu kedua kapal dengan kecepatan yang cukup tinggi tidak bisa menghindari tabrakan.
Di tikungan itu, lanjut Hendra, kedua kapal dengan kecepatan yang cukup tinggi tidak bisa menghindari tabrakan. "Kapal dari TNS itu sedang membawa logistik untuk pegawai di Resort Mangkok, sedangkan kapal TNI itu baru keluar setelah gladi bersih,"katanya.
Total terdapat 27 penumpang di dua kapal yang bertabrakan. Delapan penumpang adalah pegawai TNS yang berada di Kapal Long Boat L300 milik Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng. Sebanyak 19 orang lainnya ada di kapal milik TNI AD bersama Paspampres, dan rombongan Kedutaan Besar Belanda.
Dua orang dari perwakilan Kedutaan Besar Belanda saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Siloam Palangkaraya. Keduanya hanya mengalami luka ringan.
Pantauan Kompas, puluhan aparat keamanan masih berkumpul di Dermaga Kereng Bangkirai. Sejumlah anggota tim penyelamat masih berada di lokasi. Bahkan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran langsung menuju lokasi kejadian.
Hamidah (45), warga Kereng Bangkirai masih meringkuk di Ruang Kamboja, kamar jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus,Kota Palangkaraya. Di depannya dua mayat terbujur kaku. Keduanya adalah adik dan keponakannya. Ia pun tak mampu berkata-kata dan terlihat khusyuk berdoa.