Warga Hong Kong kini punya cara baru untuk melampiaskan kemarahan dan frustrasi setelah berbulan-bulan demonstrasi mereka tak mempan dalam mengubah kebijakan pemerintah setempat.
Oleh
·2 menit baca
Hong Kong
Warga Hong Kong kini punya cara baru untuk melampiaskan kemarahan dan frustrasi setelah berbulan-bulan demonstrasi mereka tak mempan dalam mengubah kebijakan pemerintah setempat. Sebagian dari mereka beralih mendatangi ”para dukun pengusir kejahatan” guna melampiaskan sumpah serapah kepada orang-orang yang dianggap jadi biang kerok situasi di wilayah itu. Para dukun tersebut umumnya membuka lapak di bawah jalan layang. Mereka adalah perempuan lanjut usia dan bisa diupah untuk mengguna-gunai orang yang dianggap lawan.
Tradisi mendatangi dukun itu sebenarnya berlangsung terus-menerus selama satu tahun. Namun, ada keyakinan kuat bahwa mantra dan jompa-jampi para dukun tersebut makin bertuah pada saat Jing Zhe dalam kalender Tahun Imlek yang jatuh mulai akhir pekan lalu. Dengan diberi upah 50 hingga 500 dollar Hong Kong (sekitar Rp 92.000 hingga Rp 920.000), para dukun itu akan merapal mantra sambil memukul boneka kertas bertuliskan nama dan tanggal kelahiran atau kertas bergambar foto orang yang menjadi sasaran guna-guna.
”(Pemerintah) tidak bertindak sesuai kepentingan kami, rakyat dan pembayar pajak. Jadi, banyak orang datang untuk menyumpahi pemerintah dan polisi korup,” kata Ana Hong, warga setempat. ”Kami ingin melepaskan aura kebencian dari dalam, kami sengaja menarget pemimpin eksekutif kami, Carrie Lam,” ujar Mai, warga lainnya. Uniknya, para ”klien” dukun-dukun itu datang dari dua kubu berseberangan: kontra dan pro-pemerintah. Wah!
Huntington
Seorang tukang pos di Negara Bagian West Virginia, AS, ini bukanlah gambaran ideal tukang pos seperti dalam lagu anak-anak di Tanah Air yang terkenal itu: ”Aku tukang pos, rajin sekali... Surat kubawa naik sepeda....” Michael Morton (55), yang kini sudah pensiun sebagai tukang pos diganjar hukuman enam bulan penjara karena menjual mariyuana di sepanjang rute dia mengantar surat atau kiriman pos.
Jaksa Mike Stuart, Senin (2/3/2020), mengungkapkan, Morton mengaku bersalah telah menjual mariyuana saat bertugas mengantar surat di Huntington tahun 2015-2018. Dalam rentang waktu tersebut, ia menjual 79 kilogram mariyuana dengan truk pengangkut surat. Morton tertangkap basah setelah para agen melihatnya mengirim paket berisi 7 kilogram mariyuana dengan truk dinasnya. Alamak! (AP/SAM)