PM Kanada Bekerja dari Rumah Setelah Istrinya Jalani Tes Covid-19
›
PM Kanada Bekerja dari Rumah...
Iklan
PM Kanada Bekerja dari Rumah Setelah Istrinya Jalani Tes Covid-19
PM Trudeau disebutkan tidak mengalami simtom apa pun. Sepanjang Kamis, ia memberikan arahan, berbicara via telepon, dan menggelar rapat secara virtual dari rumahnya. Dokter menyarankan agar Trudeau bekerja dari rumah.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·4 menit baca
TORONTO, JUMAT — Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengarantina diri sendiri dan bekerja dari rumah setelah istrinya, Sophie Gregoire Trudeau, mengalami simtom seperti flu. Kantor PM Trudeau, Kamis (12/3/2020) waktu setempat, mengatakan bahwa Sophie Gregoire Trudeau baru kembali dari menghadiri sebuah acara di Inggris dan mengalami gejala flu ringan, termasuk demam rendah, Rabu malam waktu setempat.
Sophie Gregoire Trudeau kemudian menjalani tes penyakit Covid-19. Mengutip keterangan juru bicara PM Trudeau yang diunggah melalui akun Twitter-nya, kantor berita Reuters melaporkan bahwa Sophie dikonfirmasi positif Covid-19. ”Sebagai bentuk kehati-hatian, Bapak Perdana Menteri memilih mengisolasi diri dan bekerja dari rumah hingga mendapat hasil tes Sophie,” demikian bunyi pernyataan kantor PM Trudeau.
Berdasarkan saran dokter, lanjut pernyataan tersebut, PM Trudeau tetap melanjutkan kegiatan dan tugas hariannya di rumah sambil memonitor kondisi sendiri. PM Trudeau disebutkan tidak mengalami simtom apa pun. Sepanjang Kamis kemarin, ia memberikan arahan, berbicara via telepon, dan menggelar rapat secara virtual dari rumahnya.
Ia mengikuti rapat komite khusus di kabinet yang membahas tentang virus korona tipe baru. Ia juga berbicara via telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, PM Inggris Boris Johnson, dan PM Italia Giuseppe Conte. Namun, ia membatalkan pertemuan langsung dengan para menteri besar dari provinsi-provinsi.
Pemimpin oposisi NDP, Jagmeet Singh, juga bekerja dari rumah setelah merasa kurang sehat. Ia mengatakan bahwa dirinya telah menghubungi dokter. Singh dan dokternya yakin bahwa dirinya tidak tertular virus penyebab Covid-19, tetapi disarankan untuk membatasi kontak dengan publik hingga kondisi tubuhnya lebih baik.
Menteri Besar Quebec, Francois Legault, mengimbau semua warga Kanada yang baru kembali dari bepergian ke luar negeri agar mengisolasi diri selama 14 hari. Ketentuan ini akan diwajibkan bagi para pegawai pemerintahan. Ia juga memerintahkan para penyelenggara untuk membatalkan semua acara di dalam ruangan yang dihadiri oleh lebih dari 250 orang serta acara-acara kumpulan massa yang dinilai tidak terlalu penting.
Menteri Besar Quebec, Francois Legault, mengimbau semua warga Kanada yang baru kembali dari bepergian ke luar negeri agar mengisolasi diri selama 14 hari.
Pejabat kesehatan di British Columbia, Bonnie Henry, menambahkan bahwa Provinsi British Columbia ”mengimbau dengan sangat” kepada warganya untuk tidak bepergian dulu ke luar negeri, termasuk AS. ”Artinya, jangan dulu bepergian ke Disneyland, Paris, Berlin, atau Boise,” ujar Menteri Kesehatan British Columbia, Adrian Dix.
”Siapa pun yang memilih bepergian ke luar dari Kanada harus menjauhi tempat kerja atau sekolah selama 14 hari setelah kembali (ke Kanada). Tanggung jawab itu harus kita jalani bersama warga lainnya,” lanjut Dix.
Hal yang sama diberlakukan di Quebec dan Alberta. Wilayah Quebec sudah melaporkan ada 13 kasus dan melarang semua kumpulan massa di dalam ruangan yang diikuti lebih dari 250 orang. ”Saya tahu, saya terlalu banyak memerintah,” kata Francois Legault, Menteri Besar Quebec, kepada wartawan. ”Namun, situasinya memang sangat kritis.”
Kanada saat ini melaporkan adanya 145 kasus Covid-19, melonjak tiga kali lipat dari sepekan lalu. Tujuh dari 10 provinsi di negara itu tercatat sebagai daerah penularan Covid-19. Ontario, provinsi berpenduduk paling padat, melaporkan tambahan 17 kasus baru dalam semalam, melonjak 40 persen dari sebelumnya.
Sekolah diliburkan
Guna mencegah penyebaran virus penyebab Covid-19, Kanada meliburkan sekolah di Ontario mulai Sabtu besok hingga 5 April. Warga di Provinsi British Columbia, yang tepat berada di sebelah utara Negara Bagian Washington, AS, diimbau untuk tidak mengadakan perjalanan yang tidak perlu ke luar negeri, termasuk ke AS. Negara Bagian Washington adalah salah satu wilayah yang terdampak Covid-19 paling serius di AS.
Bagi Kanada, saran atau peringatan perjalanan terkait AS merupakan isu sensitif secara politik. Kedua negara berbatasan wilayah sepanjang 8.890 kilometer. Dari segi perdagangan bilateral, Kanada juga sangat bergantung kepada AS.
”Ini benar-benar penting. Situasi yang berkembang di Amerika Serikat dan seluruh dunia mendatangkan ancaman bagi kita semua,” kata Bonnie Henry, pejabat kesehatan Provinsi British Columbia, kepada wartawan.
Ottawa menyiapkan dana 1 miliar dollar Kanada atau sekitar 723 dollar AS untuk sistem layanan kesehatan dan langkah membatasi penularan Covid-19. Adapun Ontario, Kamis, mengungkapkan bahwa mereka mengalokasikan dana 100 juta dollar Kanada untuk dana darurat. Menteri Besar Alberta Jason Kenney, Kamis lalu, juga mengatakan, krisis kesehatan publik ini diperkirakan menghabiskan dana pemerintah sekitar 10 miliar dollar Kanada.
Sejak muncul dan menyebar mulai akhir Desember 2019, berdasarkan data yang dikumpulkan kantor berita AFP mengacu sumber-sumber resmi hingga Kamis (12/3/2020) pukul 19.00 WIB, virus korona baru penyebab Covid-19 telah menginfeksi 127.070 orang di 115 negara dan teritori serta menewaskan 4.687 orang. Kebanyakan kasus terjadi di China, Korea Selatan, Iran, dan Italia. (AP/AFP/REUTERS)