Dua Korban Longsor di Danau Singkarak Ditemukan Meninggal
›
Dua Korban Longsor di Danau...
Iklan
Dua Korban Longsor di Danau Singkarak Ditemukan Meninggal
Dua orang korban tanah longsor di tepian Danau Singkarak, Tanah Datar, Sumatera Barat, ditemukan meninggal. Keduanya tertimpa longsor yang terjadi Minggu pagi ini.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
TANAH DATAR, KOMPAS — Dua korban tanah longsor di tepian Danau Singkarak, Jorong Guguak, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Tanah Datar, Sumatera Barat, ditemukan meninggal. Kedua korban tertimbun material tanah longsor sekitar 7 jam.
Wali Jorong Guguak Yunarman, di Tanah Datar, Minggu (5/4/2020) sore, mengatakan, kedua korban meninggal adalah Bainar (75) dan Ijun (45). Jenazah ibu dan anak itu ditemukan tertimbun di sekitar puing-puing rumah.
”Keduanya tinggal di rumah berbeda. Ijun di bawah jalan, ibunya di seberang. Karena kaki ibunya lemah, Ijun pergi menjemput ke rumah di atas. Ketika menjemput itulah mereka tertimpa material dalam kondisi Ijun menggendong ibunya,” kata Yunarman.
Menurut Yurnarman, tanah longsor yang berasal dari bukit di belakang permukiman di tepi danau mulanya terjadi sekitar pukul 06.00 akibat hujan deras. Beberapa menit kemudian, terjadi longsor susulan yang lebih besar.
Kasmir (66), anggota Kelompok Siaga Bencana Tanah Datar, mengatakan, sejak dini hari curah hujan di sekitar lokasi memang tinggi. ”Curah hujan tergolong ekstrem. Pada pukul 07.00-07.30, curah hujan 115,” kata Kasmir, yang juga petugas pencatat curah hujan BMKG.
Dalam bencana itu, lanjut Yunarman, dua rumah hancur, satu rusak berat, dan dua lainnya rusak ringan. Material longsor berupa lumpur, bebatuan, dan kayu sempat memutus akses jalan lingkar Danau Singkarak sepanjang sekitar 100 meter.
”Jumlah keluarga terdampak delapan keluarga dengan jumlah 23 jiwa. Dua di antaranya meninggal. Warga selamat sekarang diungsikan di Taman Pendidikan Al Quran dekat mushala di arah utara,” ujar Yunarman.
Berdasarkan pantauan Kompas di lokasi, Minggu sore, tiga alat berat dikerahkan untuk membersihkan material tanah longsor. Jalan yang sempat terputus sudah bisa dilewati kendaraan. Material tanah longsor masih berada di sekitar rumah dan pinggir jalan.
Sementara itu, air parit mengalir ke badan jalan akibat parit tersumbat material longsor. Warga sekitar belum bisa mengakses air bersih dan listrik karena pipa air dan tiang listrik rusak dihantam material tanah longsor.
Jumlah keluarga terdampak delapan keluarga dengan jumlah 23 jiwa. Dua di antaranya meninggal.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Datar Thamrin Basroel mengatakan, petugas masih menginventarisasi kerugian akibat tanah longsor. Adapun status tanggap darurat bencana tidak ditetapkan karena skala bencana kecil dan tidak menggangu perekonomian warga.
Thamrin melanjutkan, Senin (6/4) besok, tim gabungan BPBD, pemerintah daerah, TNI, polri, sukarelawan, dan masyarakat melakukan pemulihan lokasi dan infrastruktur. Kondisi diupayakan bisa kembali normal dalam dua hari ke depan.
”Kami juga akan menyediakan jaminan kebutuhan pokok keluarga korban yang terkena musibah untuk tujuh hari ke depan,” kata Thamrin.
Thamrin menjelaskan, selain faktor curah hujan tinggi, bencana di Jorong Guguak juga dipicu faktor geografis. Lokasi tersebut memang berada di zona merah tanah longsor. Oleh sebab itu, warga yang terdampak segera diupayakan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.