Sebanyak 300 SPBU di Jabodetabek Beroperasi 24 Jam
›
Sebanyak 300 SPBU di...
Iklan
Sebanyak 300 SPBU di Jabodetabek Beroperasi 24 Jam
Selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar di DKI Jakarta, Pertamina berkomitmen menjaga pasokan BBM dan elpiji aman. Ada 300 SPBU yang beroperasi 24 jam di wilayah Jabodetabek.
Oleh
ARIS PRASETYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) menyatakan ada 300 stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU yang beroperasi 24 jam selama masa pembatasan sosial berskala besar di wilayah DKI Jakarta. Petugas yang mendistribusikan elpiji dan bahan bakar minyak, termasuk operator SPBU, dibekali surat tugas untuk memudahkan pergerakan mereka.
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai berlaku pada Jumat (10/4/2020). Ketentuan dalam PSBB tersebut, sektor energi adalah salah satu sektor yang dikecualikan dari peliburan kerja. Dengan demikian, pasokan energi, seperti BBM dan elpiji, tetap berlangsung seperti biasa.
”Dari 466 SPBU di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, akan ada 300 SPBU yang beroperasi penuh selama 24 jam karena letaknya di jalur penting atau berdekatan dengan rumah sakit. Sisanya beroperasi hingga pukul 23.00,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan resmi, Kamis (9/4/2020).
Surat tugas itu diberikan kepada pekerja yang mendistribusikan BBM dan elpiji serta operator SPBU. Pasalnya, ada pekerja yang berdomisili di luar DKI Jakarta, termasuk wilayah pendistribusian BBM dan elpiji di sekitar Jakarta.
Pertamina bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) bersepakat membekali petugas dengan surat kerja untuk memudahkan pergerakan. Surat tugas itu diberikan kepada pekerja yang mendistribusikan BBM dan elpiji serta operator SPBU.
Inisiatif itu dilakukan karena ada pekerja yang berdomisili di luar DKI Jakarta, termasuk wilayah pendistribusian BBM dan elpiji di sekitar Jakarta.
”Mereka dibekali surat tugas dari perusahaan masing-masing serta memasang stiker Satgas Covid-19 pada kendaraan yang berkaitan dengan penyediaan energi,” kata Fajriyah.
Selama siaga Covid-19 dan kebijakan bekerja dari rumah, terjadi penurunan konsumsi BBM lantaran pergerakan kendaraan berkurang. Sejak 16 Maret, konsumsi BBM turun dari rata-rata 134.870 kiloliter per hari menjadi 123.740 kiloliter per hari.
Khusus di DKI Jakarta dan sekitarnya yang mencakup Jawa Barat dan Banten, konsumsi elpiji 3 kilogram rata-rata naik 14 persen, sedangkan konsumsi elpiji nonsubsidi turun 1 persen. Rata-rata penyaluran elpiji 3 kilogram sebanyak 6.540 ton per hari, sedangkan elpiji nonsubsidi 646 ton per hari.
”Penambahan pasokan disesuaikan dengan kondisi setiap wilayah sesuai kebutuhan yang ada. Kami juga mempertimbangkan banyaknya pemudik yang mulai meninggalkan Jakarta,” kata Unit Manager Communication Relation & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina Dewi Sri Utami.
Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan elpiji dan BBM selama siaga Covid-19, Pertamina menyediakan layanan pesan antar bagi konsumen di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Sementara ini, layanan pesan antar tersedia di 45 SPBU di wilayah MOR III, yakni sebagian DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Untuk mendapat layanan ini, konsumen harus menghubungi nomor pusat layanan 135. ”Setelah menghubungi nomor 135, konsumen dapat memesan produk yang diinginkan. BBM akan diantar dalam bentuk kemasan dengan minimal pembelian 20 liter dan maksimal 30 liter,” ucap Dewi.
Pemesanan dapat dilakukan mulai pukul 08.00 hingga 14.00 dan akan diantar kepada konsumen pada hari yang sama. Batas waktu pengantaran produk adalah pukul 20.00, termasuk menyesuaikan kondisi lalu lintas kendaraan di jalanan. Pengantaran BBM ke konsumen dikenai biaya Rp 20.000 setiap pengantaran.
”Untuk elpiji, konsumen dikenai biaya pengantaran Rp 15.000 per tabung,” kata Dewi.