Istana: Foto Berbicara, Tak Benar Presiden Bersepatu Saat Masuk ke Masjid Baiturrahim
›
Istana: Foto Berbicara, Tak...
Iklan
Istana: Foto Berbicara, Tak Benar Presiden Bersepatu Saat Masuk ke Masjid Baiturrahim
Usai meninjau kesiapan normal baru dan menjalankan shalat Jumat di Masjid Baiturrahim, Presiden Jokowi dituding memakai sepatu di masjid komplek Istana. Benarkan? Istana minta warga menyaring informasi yang tak benar.
Oleh
FX LAKSANA AS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sekretariat Negara menegaskan bahwa tuduhan tentang Presiden Joko Widodo mengenakan sepatu di dalam Masjid Baiturrahim, Jakarta, saat peninjauan kesiapan menuju tatanan normal baru, Kamis (04/06/2020) lalu, adalah tidak benar. Faktanya adalah Presiden mengenakan kaus kaki putih, yang kemudian dituduh mengenakan sepatu.
”Pak Jokowi jelas-jelas pakai kaos kaki putih tebal selama di dalam masjid. Baru setelah keluar dari masjid, Presiden pakai sepatu. Jadi tidak benar berita itu. Apalagi sebagai seorang muslim, Presiden paham adab masuk ke dalam masjid itu seperti apa,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Bey Machmuddin saat dihubungi di Jakarta, Minggu (07/06/2020).
Bey yang ikut mendampingi Presiden Jokowi saat meninjau kesiapan masjid Baiturrahim untuk digunakan dalam ibadah shalat Jumat perdana, mengajak agar masyarakat selalu proaktif menyaring berbagai informasi yang beredar. Cek silang mesti dilakukan untuk memastikan kebenaran dan akurasi sebuah informasi yang beredar.
"Agar masyarakat selalu proaktif menyaring berbagai informasi yang beredar. Cek silang mesti dilakukan untuk memastikan kebenaran dan akurasi sebuah informasi yang beredar"
Presiden Jokowi sebelumnya meninjau kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan dalam pelaksanaan sholat di Masjid Baiturrahim, Jakarta, Kamis (04/06/2020) pagi. Masjid itu terletak di dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Tengah hari, Presiden Jokowi melalui akun resmi di Facebook mengunggah status berikut foto peninjauannya tersebut. Dalam statusnya, Presiden menyebutkan, bahwa Kamis pagi ia mengecek kesiapan Masjid Baiturrahim dalam menyelenggarakan tatanan kebiasaan baru yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran Covid-19.
”Saya sudah lihat sendiri, ruangan dalam masjid sudah ditata dan juga sudah dibersihkan dengan disinfektan. Nantinya, apabila sholat Jumat sudah dimulai lagi di masjid-masjid, maka Masjid Baiturrahim juga sudah siap untuk digunakan bersama-sama untuk menunaikan Sholat Jumat, sholat wajib berjamaah, atau sendiri,” kata Presiden menambahkan.
Adapun foto yang diunggah adalah saat Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno tengah meninjau di dalam masjid. Dalam foto, tampak Presiden mengenakan kaus kaki tebal berwarna putih. Sejumlah netizen melalui akun media sosial masing-masing menyebarkan tuduhan bahwa Presiden memakai sepatu di dalam masjid disertai foto tersebut.
Pada Jumat lalu, Presiden didampingi Pratikno bersama sejumlah perangkat Istana, pegawai Sekretariat Presiden, dan Sekretariat Militer serta Pasukan Pengamanan Presiden lainnya, juga pegawai lainnya di lingkungan Istana Kepresidenan menjalankan shalat Jumat secara berjemaah.
Kaos kaki berwarna putih
"Ada berita yang mengatakan Presiden Jokowi memakai sepatu di dalam masjid saat meninjau masjid kemarin, itu tidak benar. Presiden pasti melepas sepatunya dan tidak mungkin dalam masjid memakai sepati. Lihat saja fotonya, foto kan gambar asli dan berbicara"
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan hal senada. "Ada berita yang mengatakan Presiden Jokowi memakai sepatu di dalam masjid saat meninjau masjid kemarin, itu tidak benar. Presiden pasti melepas sepatunya dan tidak mungkin dalam masjid memakai sepati. Lihat saja fotonya, foto kan gambar asli dan berbicara. Yang foto diupload itu sebenarnya Presiden menggunakan kaus kaki berwarna putih," jelasnya.
Sebelumnya, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (4/6/2020) lalu, Heru menyatakan, Sekretariat Presiden sudah mulai menyiapkan dan menerapkan tatanan normal baru. Untuk itu, protokol sudah mulai diterapkan di seluruh Istana Kepresidenan di Indonesia yang berjumlah lima istana. Selain di Istana Jakarta, juga Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Yogyakarta (Gedung Agung), dan Istana Bali (Tampak Siring).
Untuk shalat, misalnya, menurut Heru, kapasitas jemaah harus menjadi maksimal 20 persen dari kapasitas biasanya. Dengan demikian, jemaah bisa beribadah dengan nyaman.