logo Kompas.id
Gelombang Kedua Pandemi
Iklan

Gelombang Kedua Pandemi

Narasi pengendalian Covid-19 di negara kepulauan sebesar Indonesia sangat diperlukan, tidak hanya di wilayah dengan intensitas penularan virus tinggi, tetapi termasuk di daerah hijau yang intensitas penularannya rendah.

Oleh
Hari Kusnanto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2uY_IffNooynvZuKkAmaaO03FMc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FVirus-Outbreak-South-Korea_89199396_1589433210.jpg
IM HWA-YOUNG/YONHAP VIA AP

Orang-orang yang memakai alat pelindung diri  menyemprotkan disinfektan sebagai tindakan pencegahan terhadap virus korona baru di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 12 Mei 2020.

Kasus-kasus baru kembali muncul setelah 24 hari tidak ada penularan Covid-19 di Selandia Baru atau setelah 50 hari tanpa kasus yang terdeteksi di China. Apakah terjadi gelombang kedua penularan Covid-19 di negara-negara tersebut? Selandia Baru dan China tidak menyebutnya demikian. Tidak ada kesepakatan tentang apa yang disebut ”gelombang kedua”.

Sejak pertengahan April, jumlah kasus baru kurang dari 30 orang per hari di Korea Selatan. Namun, mulai akhir Mei 2020, negara yang disebut sebagai model pengendalian Covid-19 terbaik itu melaporkan rata-rata kasus di atas 40 orang per hari.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000