Industri di Batam Proaktif Cegah Penyebaran Covid-19
›
Industri di Batam Proaktif...
Iklan
Industri di Batam Proaktif Cegah Penyebaran Covid-19
Tercatat ada sembilan pasien positif terkait kluster penularan Covid-19 di pabrik plastik, Batam. Belajar dari peristiwa itu, sejumlah kawasan industri memperketat protokol kesehatan agar tidak muncul kasus serupa.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Hingga saat ini tercatat ada sembilan pasien positif terkait dengan kluster penyebaran Covid-19 di pabrik plastik PT FCS RGP, Batam, Kepulauan Riau. Belajar dari peristiwa tersebut, sejumlah kawasan industri memperketat protokol kesehatan agar tidak muncul kluster serupa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Batam Rudi Sakyakirti, Selasa (7/7/2020), mengatakan, industri di Batam yang mayoritas merupakan penanaman modal asing (PMA) sangat serius menjalankan protokol pencegahan Covid-19. ”Mereka bahkan sudah menerapkan protokol itu sebelum disuruh oleh pemerintah,” katanya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam menunjukkan, kasus penularan di PT FCS RGP adalah satu-satunya kluster industri di kota itu. Hingga saat ini ada sembilan pasien positif yang terkait dengan kluster penularan tersebut. Tiga pasien di antaranya tenaga kerja asal China.
”Operasional pabrik itu langsung dihentikan selama empat hari begitu ditemukan ada kasus positif di sana. Ini efektif untuk mencegah penyebaran dan juga mempercepat penelusuran kontak pasien,” kata Rudi.
Penularan Covid-19 di pabrik plastik itu bermula dari temuan kasus nomor 204 pada 19 Juni. Pasien ZGK (34), yang merupakan tenaga kerja asal China, diketahui berada di Batam sejak awal Februari 2020. Dari ZGK, kasus itu lalu menyebar kepada 2 tenaga kerja asal China lainnya, 5 tenaga kerja lokal, dan 2 keluarga pekerja lokal. Kasus positif Covid-19 yang terbaru di kluster ini dilaporkan pada 4 Juli.
”Secara umum, pelaksanaan protokol pencegahan Covid-19 oleh industri terbilang ketat di Batam. Mereka akan kehilangan pasar ekspor jika ada satu saja pekerjanya yang terjangkit Covid-19,” ujar Rudi.
Mereka akan kehilangan pasar ekspor jika ada satu saja pekerjanya yang terjangkit Covid-19. (Rudi Sakyakirti)
Di Batam terdapat sekitar 2.900 pabrik di 24 kawasan industri dengan jumlah pekerja mencapai 384.000 orang. Setiap minggu, disnaker menugaskan pengawas untuk turun langsung ke lapangan memantau pelaksanaan protokol pencegahan Covid-19. Menurut Rudi, protokol yang dilaksanakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
”Standar keselamatan dan kesehatan kerja pabrik manufaktur di kawasan industri sangat baik. Pekerja diberi pakaian khusus saat masuk masuk pabrik, fungsinya menyerupai alat pelindung diri,” ujar Rudi.
Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri Kepri Tjaw Hioeng menyatakan, protokol pencegahan Covid-19 sudah dilaksanakan sesuai Surat Edaran Kementerian Perindustrian Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik dalam Masa Kedaruratan Masyarakat. Dalam surat itu, Kemenperin mewajibkan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja masing-masing perusahaan untuk melaporkan kondisi kesehatan pekerja lewat Sistem Informasi Industri Nasional secara rutin setiap minggu.
”Waktu pengisian daftar hadir dan jam makan juga diatur agar pekerja dapat jaga jarak. Bahkan, ada perusahaan yang membatasi kapasitas mobil penjemput karyawan maksimal 50 persen agar aman. Kami tidak mau ada yang tertular (Covid-19) karena itu akan merugikan nama perusahaan,” kata Tjaw.
Menanggapi soal temuan kasus positif Covid-19 di PT FCS RGP, Tjaw menyatakan, pabrik plastik itu berada di luar 24 kawasan industri Batam. Menurut dia, belajar dari kasus itu, pengawasan terhadap pabrik di luar kawasan industri semestinya kini lebih ketat agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Sementara itu, Rudi mengakui, pengawasan terhadap sejumlah pabrik yang berada di luar kawasan memang masih menjadi tantangan tersendiri bagi Disnaker. Namun, ia menyatakan, petugas dari disnaker tetap turun langsung ke lapangan secara rutin untuk memantau dan menyosialisasikan pelaksanaan protokol pencegahan Covid-19 di pabrik-pabrik itu.