Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Idham Azis memberikan tips-tips kepada para perwira remaja TNI/Polri yang segera diwisuda pertengahan Juli ini. Presiden juga memberi pembekalan perubahan hadapi teknologi.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Idham Azis memberikan tips-tips kepada para perwira remaja TNI/Polri yang akan segera diwisuda pada pertengahan Juli ini. Ia berharap, 30 tahun lagi, salah satu perwira remaja ini akan menjadi Kapolri atau Panglima TNI.
”Saya ingin membekali dengan tiga kata ajaib, yaitu tolong, terima kasih, dan minta maaf,” kata Idham saat memberikan pembekalan kepada sekitar 750 perwira remaja TNI/Polri secara daring dari Cilangkap, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sementara para perwira remaja ada di masing-masing akademi mereka.
Kata Idham, suatu hari nanti para perwira remaja ini akan menjadi pemimpin TNI/Polri. Sejak mereka pertama kali bekerja, nantinya akan ada orang-orang yang akan mereka pimpin dalam kesatuan-kesatuan di TNI/Polri.
Saya ingin membekali dengan tiga kata ajaib, yaitu tolong, terima kasih, dan minta maaf.
Tiga kata ajaib itu, menurut Idham, adalah pencerminan sikap yang rendah hati. Hanya dengan itu para perwira ini bisa sukses dalam pekerjaan dan hidup mereka. Hanya dengan sikap itu mereka bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, atasan, dan teman kolega. ”Jangan lupa, di atas gunung, masih ada gunung lain yang lebih tinggi,” katanya.
Ia mengatakan, dalam tahun-tahun awal bekerja, para perwira remaja Polri tidak boleh manja. Mereka akan ditempatkan di Brimob dan daerah-daerah yang sulit, seperti Poso, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku. ”Biar meriang disko itu orang-orang tua,” ujar Idham.
Selain Idham, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga memberikan pembekalan. Hadi mengatakan, para perwira remaja ini perlu punya spesialisasi ke depan. Mereka juga harus terus menguasai teknologi terbaru. ”Perang modern tidak terjadi hanya di gunung, hutan, laut, dan angkasa, tetapi juga ada di genggaman tangan kita,” kata Hadi.
Hadi mengatakan, ke depan TNI akan mengubah perencanaan kebutuhan pokok minimum menjadi kekuatan kesiapan operasi. Dalam empat tahun ke depan, perencanaan tentang ini yang akan didalami TNI.
Dipercepat Covid-19
Presiden Joko Widodo yang juga memberikan pembekalan secara daring dari Istana Bogor, Jawa Barat, mengatakan, tantangan jauh lebih dinamis, jauh lebih berat, dan jauh lebih kompleks dari sebelumnya. Dunia berubah cepat, dengan disrupsi teknologi yang berdampak pada semua sektor kehidupan. Penerapan otomatisasi dan big data mengalami percepatan dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi covid-19 sekarang ini.
Penerapan otomatisasi dan big data mengalami percepatan dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi covid-19 sekarang ini.
Teknologi militer juga berkembang dengan cepat. Teknologi militer terkini menggabungkan instrumen persenjataan dengan menggunakan kecerdasan buatan, teknologi otomatisasi, dan teknologi sensor yang mengarah pada pengindraan jarak jauh, komputasi kuantum, dan pertahanan siber.
Jokowi juga mengingatkan agar para perwira remaja itu konsisten terhadap ideologi negara Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Jokowi berpesan agar mereka selalu merawat semangat persatuan kesatuan, persaudaraan, dan gotong royong serta harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat.