Kesempatan Kedua Rossi di Misano
Valentino Rossi optimistis bisa lebih kuat akhir pekan ini menyusul sejumlah hasil positif tes komponen baru YZR-M1. Ini kesempatan kedua Rossi di Sirkuit Misano untuk meraih podium ke-200 di kelas elite Grand Prix.
MISANO, KAMIS — Valentino Rossi kembali berjuang meraih podium di Sirkuit Misano, akhir pekan ini. Pebalap berusia 41 tahun itu memiliki urusan yang belum tuntas, menyusul kegagalannya menjaga posisi ketiga akhir pekan lalu, yang direbut pebalap Suzuki, Joan Mir, di lap terakhir. Kini, Rossi memiliki optimisme baru meraih podium ke-200 di kelas elite dengan hasil positif uji komponen baru motor Yamaha YZR-M1.
”Saya senang ada balapan lagi di sini, di Misano. Saya akan kembali berjuang untuk meraih podium, tetapi level persaingannya sangat tinggi dan kami sangat ketat dalam persaingan juara. Kami akan melakukan yang terbaik,” ujar Rossi, dikutip GPOne, Rabu (16/9/2020), sehari setelah tes resmi MotoGP di Sirkuit Misano, San Marino.
Baca juga: Sinyal Kebangkitan di Misano
Yamaha menguji sejumlah komponen mulai dari sasis, lengan ayun, tuas mini rem belakang di setang, hingga knalpot. Rossi dan rekan satu timnya di Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, juga mencoba sejumlah setelan suspensi dan elektronik untuk mendapatkan performa maksimal. Sejumlah komponen memberikan dampak positif, tetapi beberapa tidak memberikan peningkatan signifikan, seperti knalpot dan sasis baru.
Rossi fokus mencari komponen dan setelan motor yang bisa meningkatkan kecepatan puncak serta memperbaiki pengendalian. Akhir pekan lalu, motornya mengalami penurunan kecepatan yang signifikan memasuki 10 lap terakhir. Rossi, yang berada di posisi kedua, semakin jauh tertinggal dari Morbidelli yang menjaga pace dengan sangat baik. Di sisi lain, para pebalap di belakangnya semakin dekat hingga berulang kali nyaris didahului oleh pebalap Suzuki, Alex Rins.
Rossi masih bisa bertahan dengan sangat bagus dari tekanan Rins, tetapi dia tidak bisa menahan pebalap Pramac Ducati Francesco Bagnaia dengan Desmosedici yang sangat cepat. Di lap terakhir, Rossi harus merelakan podium ketiga melayang karena direbut oleh pebalap muda Suzuki, Joan Mir. Para pebalap Suzuki menjadi ancaman besar bagi para pebalap Yamaha dan Ducati, menyusul performa GSX-RR yang sangat cepat dan stabil.
Untuk melawan para pebalap Suzuki, Ducati, dan KTM yang juga sangat kompetitif, Rossi membutuhkan tambahan kecepatan pada M1. Komponen baru yang dites pada Selasa lalu diharapkan bisa menjadi pembeda pada balapan seri ketujuh di Misano, Minggu (20/9/2020). Ini kesempatan kedua bagi Rossi untuk menancapkan tonggak podium ke-200 di kelas GP500 dan MotoGP. Dia meraih podium ke-199 pada seri kedua musim ini di Jerez.
Motivasi
Motivasi mendapatkan performa motor yang lebih baik itu ditunjukkan oleh Rossi dengan menyelesaikan 90 putaran pada saat tes. Catatan waktu terbaiknya di posisi ke-17 dengan selisih 1,4 detik dari pebalap tercepat Vinales dengan 1 menit 31,532 detik. ”Saya melakukan banyak putaran karena memiliki banyak barang untuk dicoba,” ujar Rossi.
”Kami menemukan sesuatu yang positif, jadi kami akan berusaha menjadi lebih kuat pada akhir pekan ini,” ujar Rossi tanpa menyebutkan komponen apa saja yang memberikan dampak positif pada performa M1.
Hasil positif juga dirasakan oleh Vinales yang mampu mecetak waktu di bawah 32 detik dalam tes Selasa. Dia mengaku, komponen baru memberikan waktu lap yang sama dengan pekan lalu, tetapi dengan gaya membalap yang lebih santai. Pebalap asal Spanyol itu meyakini, jika membalap dengan lebih agresif, motor kemungkinan bisa lebih cepat lagi. Ini membangkitkan optimisme Vinales untuk memenangi balapan akhir pekan ini.
”Selasa ini kami menyelesaikan masalah laju keausan ban yang saya alami dengan ban medium, jadi kami akan mencoba memacu motor lebih banyak dengan ban medium akhir pekan ini. Tetapi, ban lunak juga bekerja dengan sangat baik,” ujar Vinales dengan rata-rata pace di rentang 1 menit 32 detik.
”Kami hanya perlu memahami mengapa saya kehilangan daya cengkeram saat balapan dan merasa seperti membalap di permukaan es. Jika itu diselesaikan, saya bisa mebalap sangat cepat dan mencetak waktu putaran yang sangat bagus tanpa harus (memacu motor) hingga limit,” ucap Vinales.
Sementara pebalap Petronas SRT Yamaha, Fabio Quartararo, menilai, peningkatan performa pada M1 tidak terlalu signifikan dengan komponen baru ini. Dengan regulasi yang tidak membolehkan membongkar mesin, kecuali ada bukti kuat terkait keselamatan, Yamaha hanya bisa mencari solusi untuk menambal masalah yang ditemukan pada klep mesin.
”Sayangnya, tidak. Itu dua hal yang berbeda,” ujar Quartararo terkait peningkatan performa mesin.
”Kami bermasalah dengan mesin dan sebagian sasis serta perubahan elektronik yang kami coba untuk sedikit mengompensasi masalah yang kami miliki. Tetapi, tidak ada yang benar-benar meningkatkan dalam area yang kami harapkan,” lanjut pebalap asal Perancis itu, dikutip Motorsport.
Dia kini lebih fokus pada proses adaptasi dengan kondisi motor yang mengalami masalah performa dengan mengubah gaya membalap. Quartararo mengaku masih belajar untuk membiasakan diri dengan mengubah posisi tubuh, bukaan gas, serta improvisasi saat balapan.
Komponen-komponen baru yang dicoba oleh Yamaha memberikan hasil yang bervariasi. Dua komponen yang tidak memberikan dampak signifikan adalah knalpot dan sasis baru. Desain knalpot baru yang lebih besar diharapkan bisa menjadi salah satu penambal masalah pada klep M1 yang bermasalah. Namun, knalpot itu tidak meningkatkan performa. Demikian juga sasis yang diharapkan memperbaiki pengendalian dan kestabilan motor, tidak memberikan dampak sesuai dengan harapan.
Saya akan kembali berjuang untuk meraih podium, tetapi level persaingannya sangat tinggi dan kami sangat ketat dalam persaingan juara. Kami akan melakukan yang terbaik.
”Sasis baru tidak memberikan hasil yang kami harapkan dan kami memutuskan untuk menggunakan sasis saat ini untuk sisa musim ini. Kami akan memanfaatkan beberapa hari ke depan untuk mempelajari data. Jika kami mengonfirmasi apa yang dirasakan para pebalap dalam data, Maverick (Vinales) dan Valentino akan mengawali FP1 (latihan bebas pertama) dengan sejumlah komponen baru lainnya yang kami coba hari ini,” kata Direktur Monster Energy Yamaha Massino Meregalli, dikutip Crash.
”Kami juga memanfaatkan tes ini untuk mencoba kombinasi ban yang mungkin kami pertimbangkan untuk balapan berikutnya, depan keras-belakang medium, itu yang sayangnya tidak bisa kami coba akhir pekan lalu,” ujarnya.
Pilihan kombinasi ban ini sangat krusial dalam strategi balapan. Vinales yang pekan lalu mendominasi sesi latihan bebas hingga kualifikasi dengan ban belakang berkompon lunak, secara mengejutkan menggunakan ban berkompon keras saat balapan. Dia kehilangan kecepatan sejak start karena ban keras membutuhkan waktu lama untuk mencapai suhu optimal guna mendapatkan daya cengkeram. Vinales yang start dari posisi terdepan hanya finis di posisi keenam.
Sementara Rossi serta kedua pebalap Petronas SRT Yamaha, Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo, menggunakan ban belakang medium. Morbidelli finis terdepan, Rossi keempat, dan Quartararo gagal finis karena terjatuh.
Optimisme Dovizioso
Tes resmi MotoGP di Sirkuit Misano, San Marino, pada Selasa lalu ini, juga diikuti oleh tim-tim lain. Ducati menguji sejumlah komponen yang membangkitkan optimisme Andrea Dovizioso untuk bisa lebih kompetitif akhir pekan ini. Dia kini memimpin klasemen balapan MotoGP. ”Saya sangat berharap melihat Dovizioso yang berbeda (akhir pekan ini) karena perasaan perbaikan besar dan saya sangat berharap lebih banyak lagi,” ujar Dovizioso.
Sementara itu, Honda mengumpulkan data pengembangan RC213V versi 2020, termasuk dari pebalap tim satelit LCR Honda Takaaki Nakagami. Pebalap Jepang itu menilai motor 2020 itu tidak ada masalah dan sangat kompetitif. Namun, sesuai dengan regulasi MotoGP, pebalap tidak bisa menggunakan motor spesifikasi berbeda setelah musim bergulir sehingga Nakagami akan tetap memakai RC213V versi 2019.
”Motor ini bagus. Saya merasa nyaman dan waktu satu putaran, bahkan saat menjalani balap putaran, sepertinya pada 1 menit 32 detik setiap lap. Jadi, ini sangat positif dan saya tidak merasakan satu pun hal negatif,” ujar Nakagami yang menjadi pemacu Honda dengan posisi terbaik, menyusul absennya Marc Marquez akibat cedera lengan kanan.