logo Kompas.id
Benarkah Vitamin D Dosis...
Iklan

Benarkah Vitamin D Dosis Tinggi Mampu Melawan Covid-19

Sejumlah peneliti meyakini vitamin D membantu melawan Covid-19, karena itu perlu suplementasi dalam jumlah besar. Sebaliknya, para ilmuwan lain berpendapat, vitamin D dosis tinggi justru beracun bagi tubuh.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HlkjJUuh1r_Cwr2UD8j-wgnzqmA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F25964587-ea58-4c72-b5e9-b77158ee9f44_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Anik usia 80 tahun (kanan) dan Maria (70) berjemur di sekitar rusunawa Pesakih, Duri Kosambi, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (19/10/2020). Berjemur dilakukan para lansia ini untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh yang penting bagi kesehatan tulang dan imunitas tubuh di  masa pandemi Covid-19. Namun berjemur perlu dilakukan dengan waktu dan intensitas yang tepat, serta disesuaikan kondisi badan.

Vitamin D termasuk salah satu zat gizi yang naik daun di masa pandemi. Vitamin ini digadang-gadang mampu menekan badai sitokin, yakni respons kekebalan tubuh akibat Covid-19 yang bisa mematikan.

Sejatinya vitamin D adalah prohormon yang diproduksi di kulit selama terpapar sinar matahari (radiasi ultraviolet beta pada 290–315 nanometer). Vitamin D juga bisa didapat dari sejumlah bahan makanan, seperti ikan salmon, tuna, daging merah, kuning telur, susu, jamur, jeruk. Namun, jumlahnya tak sebanyak hasil sintesis dari sinar matahari.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000