logo Kompas.id
Sistem Pencegahan Korupsi...
Iklan

Sistem Pencegahan Korupsi Masih Lemah

Korupsi yang berulang di tempat yang sama, seperti terjadi di Cimahi, Jawa Barat, menunjukkan sistem pencegahan korupsi tidak serius dibangun.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PoYajk8W6ZPTbOAG_UgRAoTYiMQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F2abef223-a75c-4147-980c-abb1a8fcc425_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas menunjukkan barang bukti berupa uang terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Wali Kota Cimahi, Jawa Barat, Ajay Muhammad Priatna bersama Komisaris RSU Kasih Bunda Cimahi Hutama Yonathan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Sabtu (28/11/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Korupsi oleh kepala daerah yang kembali terjadi di Cimahi, Jawa Barat, menunjukkan masih lemahnya sistem pencegahan korupsi yang dibangun di instansi pemerintah. Apalagi, bukan kali pertama korupsi berulang di tempat yang sama, bahkan dengan modus yang sama.

Jumat (27/11/2020), Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia ditengarai menerima suap terkait pengurusan perizinan pengembangan RS Kasih Bunda Cimahi. Sebelumnya, Wali Kota Cimahi periode 2012-2017, Atty Suharti, juga ditangkap KPK karena terlibat kasus korupsi proyek Pasar Atas Baru senilai Rp 57 miliar pada 2016. Kasus ini melibatkan suaminya, M Itoch Tochija, Wali Kota Cimahi dua periode, 2002-2012.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000