JAKARTA, KOMPAS — Hingga menjelang akhir April ini, kereta ringan (LRT) Jakarta belum juga beroperasi. Informasi yang diterima sampai saat ini, beberapa penyesuaian terhadap proyek tersebut masih dikerjakan.
PT Jakarta Propertindo menargetkan pada awal Mei skybridge atau jembatan penyeberangan penghubung Stasiun LRT Jakarta Velodrome dengan Halte Transjakarta Pemuda Rawamangun di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, selesai. Ini untuk memudahkan penumpang kereta ringan (LRT) Jakarta berpindah moda ke bus Transjakarta.
”Kemarin yang lama membuat fondasinya, nah sekarang kami kejar supaya semua struktur naik,” ucap Direktur Proyek LRT Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin, Sabtu (20/4/2019). Dalam dua pekan ini, Jakpro menargetkan jembatan penyeberangan selesai secara fungsi, kemudian dipercantik antara lain dengan ornamen-ornamen.
Kemarin yang lama membuat fondasinya, nah sekarang kami kejar supaya semua struktur naik.
Dalam pantauan pada Sabtu, setidaknya tujuh tiang dari logam terpasang berdiri di sisi utara Jalan Pemuda. Ada juga tiang-tiang yang masih digeletakkan. Semua tiang itu disiapkan sebagai struktur jembatan penyeberangan dari Stasiun Velodrome ke Halte Pemuda Rawamangun.
Iwan mengatakan, jembatan itu bakal sepanjang lebih dari 100 meter dan diperkirakan bisa digunakan untuk menyeberang pada Awal Mei. Namun, pengoperasiannya juga bergantung pada jadwal penyelesaian pengubahan konstruksi Halte Pemuda Rawamangun oleh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Pada Januari lalu Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta yang saat itu dijabat Wijanarko menuturkan, halte akan diperpanjang dua kali lipat ke arah Pulogadung, dari 30 meter menjadi 60 meter. Adapun standar ideal kepadatan penumpang di dalam halte masih sama, yaitu lima orang per meter persegi. Halte Pemuda Rawamangun masuk dalam Koridor 4 Transjakarta Pulogadung-Dukuh Atas.
Pemanjangan lantaran jumlah penumpang bus Transjakarta diperkirakan bertambah dengan adanya pelimpahan penumpang dari LRT Jakarta. Dengan terkoneksi lewat jembatan penyeberangan, penumpang LRT Jakarta tidak perlu repot turun ke trotoar dari stasiun lalu menyeberang jalan raya untuk masuk ke Halte Pemuda Rawamangun jika ingin meneruskan perjalanan dengan bus Transjakarta.
Baca juga: LRT Jakarta Tuntaskan Pengujian
Dari peron, mereka langsung masuk ke jembatan dengan terlebih dahulu menempelkan kartu pembayaran elektronik pada gerbang di jembatan. Cara yang sama berlaku juga untuk perpindahan penumpang dari halte ke stasiun.
Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph mengatakan, pihaknya menargetkan halte hasil perpanjangan bisa beroperasi pada Juli mendatang. Dalam proses integrasi dengan stasiun LRT, ia merekomendasikan pemanjangan selesai terlebih dahulu sebelum halte yang ada disambungkan dengan jembatan penyeberangan. Karena itu, ia berharap jembatan selesai ketika perpanjangan halte juga selesai.
Peluang integrasi halte Transjakarta dengan stasiun LRT Jakarta masih ada di titik lain. ”LRT Jakarta pernah mengusulkan untuk membuat Halte Transjakarta Pulomas yang lebih dekat dengan Stasiun LRT Jakarta, lalu dibuatkan skybridge,” kata Joseph.
Terkait dengan kemajuan proyek LRT Jakarta, Iwan mengatakan, pihaknya masih menunggu kelengkapan sertifikat dari Kementerian Perhubungan. Pengujian untuk sertifikasi sudah selesai. Kemenhub sudah memberikan rekomendasi teknis untuk prasarana dan penilaian keselamatan sehingga LRT Jakarta tinggal menunggu rekomendasi teknis itu menjadi sertifikat. Sertifikat bakal menjadi dasar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan izin operasi LRT Jakarta.
Adapun proof of concept (POC) penggunaan kartu uang elektronik bank guna pembayaran tarif menumpang LRT Jakarta sudah selesai. Iwan mengatakan, Jakpro dan LRT Jakarta berharap Bank Indonesia dalam sepekan ini bisa menguji gerbang pembayaran penumpang, kemudian memberikan sistem untuk pengoperasian kartu uang elektronik bank.
”Sistem itu akan di-install di sistem kami,” ujar Joseph.
LRT Jakarta yang akan dioperasikan merupakan LRT Jakarta fase 1, memiliki rute Kelapa Gading-Velodrome dengan panjang lintasan 5,8 kilometer. Sebenarnya ada enam stasiun yang akan dilewati, yaitu Stasiun Pegangsaan Dua di area depo, Stasiun Boulevard Raya Utara, Boulevard Raya Selatan, Pulomas, Equistrian, dan Velodrome. Namun, di awal pengoperasian, baru lima stasiun yang digunakan, yakni stasiun-stasiun di luar Pegangsaan Dua karena stasiun ini belum siap.