Semua Stasiun Layang MRT Sediakan Parkir Sepeda Bulan Depan
Tempat parkir sepeda di stasiun MRT berkapasitas hingga 20 sepeda. Fasilitas itu berupa” bike stand”, di mana sepeda dapat diamankan dengan kunci dan gembok yang dibawa oleh pemilik sepeda.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Angkutan umum moda raya terpadu mulai menyiapkan tempat parkir sepeda di beberapa stasiun layang sejak dua pekan lalu. Menurut rencana, fasilitas tempat parkir sepeda di semua stasiun layang MRT akan selesai pada 12 Oktober 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (24/9/2019). ”Salah satu stasiun yang sudah dipasang parkir sepeda adalah Stasiun Cipete Raya,” katanya.
Dua pekan setelah di Stasiun Cipete Raya disediakan tempat parkir sepeda, lanjut Kamal, antusiasme penumpang MRT yang juga pengendara sepeda cukup tinggi. ”Setiap hari, parkir sepeda selalu penuh. Di dalam kereta sendiri ada juga yang membawa sepeda lipat,” ucapnya.
Penyediaan tempat parkir sepeda di stasiun layang MRT ditargetkan selesai pada 12 Oktober 2019. Sementara itu, untuk stasiun MRT bawah tanah, tempat parkir sepeda hanya akan dipasang di beberapa stasiun, seperti Stasiun Dukuh Atas.
”Tidak semua stasiun bawah tanah bisa dipasang parkir sepeda karena perlu juga mempertimbangkan konsep penataan kawasan. Apakah trotoar itu cukup lebar untuk dipasang sepeda? Kemudian, apakah betul-betul diperlukan?” tutur Kamal.
Tempat parkir sepeda stasiun MRT berkapasitas hingga 20 sepeda. Fasilitas itu berupa bike stand, di mana sepeda dapat diamankan dengan kunci dan gembok yang dibawa oleh pemilik sepeda. Apabila pemilik sepeda tidak membawa kunci dan gembok, pihak MRT menyediakan dalam jumlah terbatas.
”Parkir gratis, tetapi pesepeda perlu bawa kunci rantainya sendiri. Ada juga penjagaan oleh petugas keamanan dari pukul 05.00 hingga pukul 24.00, sesuai jam operasi MRT,” kata Kamal.
Menambah aksesibilitas
Sementara itu, untuk angkutan umum lain, seperti kereta rel listrik (KRL), fasilitas untuk pengguna sepeda masih dalam tahap pengkajian. ”Kami akan umumkan saat infonya sudah pasti,” kata Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba.
Untuk kereta ringan LRT, ada juga rencana menyediakan tempat parkir sepeda di stasiun LRT. ”Untuk sementara, pengguna sepeda lipat bisa membawa sepedanya ke LRT. Di dalam kereta tersedia ruang kosong untuk meletakkan sepeda. Lift, eskalator, dan pintuyang lebar juga termasuk dari fasilitas ramah pesepeda lipat,” kata Corporate Communications Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menguji coba jalur sepeda sepanjang 63 kilometer mulai 20 September 2019 hingga 19 November 2019. Selama masa uji coba, jalur sepeda yang sebagian besar berada di jalan yang diterapkan ganjil genap itu akan dipasangi marka serta traffic cone (kerucut lalu lintas). Ke depan, sebagian jalur itu akan diproteksi dengan separator yang menyerupai jalur bus Transjakarta.
Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo, pekan lalu, menjelaskan, pihaknya juga fokus menyiapkan lahan parkir sepeda di kantor pemerintahan, stasiun, halte, dan terminal. ”Ini dalam rangka menambah aksesibilitas masyarakat ke koridor sistem angkutan massal Jakarta,” ujarnya.
Alfred Sitorus, pendiri Koalisi Pejalan Kaki, yang sehari-hari bersepeda dan naik KRL dari kawasan Citayam, Depok, hingga Sarinah, Jakarta Pusat, menyatakan bahwa keamanan parkir sepeda belum terjamin sepenuhnya. Terkait parkir sepeda gratis, pemilik sepeda tidak bisa membuat klaim asuransi apabila sepedanya hilang.
”Parkir sepeda masih dilihat sebelah mata. Parkir sepeda dianggap sebagai tempat titip barang, bukan parkir dengan tarif. Selama ini, kehilangan sepeda di tempat parkir tidak bisa diklaim karena tidak berbayar. Padahal, harga sepeda tidak murah juga. Ada yang harganya sampai Rp 40 juta,” ujar Alfred.