Selama bulan Desember, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan menerima setidaknya 6-7 kali laporan penemuan ular. Ular yang ditemukan antara lain kobra dan sanca.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selama bulan Desember, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan menerima setidaknya 6-7 kali laporan penemuan ular. Ada berbagai jenis ular yang ditemukan di permukiman warga, antara lain sanca dan kobra.
Pada Senin (16/12/2019) malam, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Selatan kembali menemukan dua anakan kobra di Jalan B, Rawabambu, Pasar Minggu. Sebelum dilaporkan kepada petugas Sudin PKP, warga menemukan delapan anakan kobra yang mati. Tak hanya sekali. Sebelumnya warga juga menemukan tiga anakan ular kobra di lokasi yang sama. Total, ditemukan 13 anakan ular kobra di lokasi yang sama selama sepekan terakhir.
”Di situ lokasinya memang gelap dan lembab karena dekat dengan saluran air. Kemudian, di sekitarnya juga banyak lahan terbuka taman-taman,” ujar Ari Santoso, petugas Sudin PKP, yang mengevakuasi anakan kobra di Rawabambu.
Saat mengevakuasi dua anakan kobra, delapan petugas diterjunkan ke lokasi. Mereka menyisir di sekitar lokasi saluran air di Jalan Mujair. Akhirnya, anakan kobra itu ditemukan di rak sepatu dan juga saluran air.
”Warga juga sudah sering melaporkan adanya ular di sekolah yang berlokasi di dekat penemuan ular kemarin,” ujar Ari.
Berdasarkan pengalaman Ari, temuan ular kobra paling banyak dilaporkan di sekitar Pasar Minggu dan Jagakarsa. Sebab, di lokasi tersebut masih banyak terdapat ruang terbuka, seperti kebun, taman, dan pekarangan.
Tak hanya kobra, petugas Sudin PKP juga kerap menemukan jenis ular lain, seperti sanca. Ular sanca bahkan ditemukan di plafon rumah warga sehingga cukup sulit untuk dievakuasi. Temuan ular sanca dilaporkan warga di Jatipadang dan Kebagusan, Pasar Minggu, Desember ini.
Menurut Ari, temuan ular memang banyak dilaporkan pada bulan Desember. Pada tahun-tahun sebelumnya, banyak laporan ular pada musim hujan yang bersamaan dengan musim tetas terutama untuk ular kobra. Ular kobra biasanya menyukai tempat yang basah, lembab, dan gelap, seperti saluran air.
Temuan ular kobra paling banyak dilaporkan di sekitar Pasar Minggu dan Jagakarsa. Sebab, di lokasi tersebut masih banyak terdapat ruang terbuka, seperti kebun, taman, dan pekarangan.
Terkait dengan banyaknya temuan ini, Kepala Seksi Operasi Sudin PKP Jakarta Selatan Sugeng mengimbau warga lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. Kerja bakti bersama lingkungan harus digalakkan untuk menyisir tempat-tempat potensial yang bisa dihuni ular, seperti tumpukan kardus dan material.