Kelangkaan masker mulai berakhir. Stok masker kembali tersedia di pertokoan maupun di apotek. Pilihannya pun beragam mulai dari masker medis sekali pakai hingga masker kain yang bisa dipakai berulang kali.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga tidak lagi kesulitan membeli masker di pasaran. Stok yang tersedia di toko-toko dan apotek cukup untuk memenuhi kebutuhan warga menghindari paparan virus korona baru SARS-CoV-2. Kondisi ini lebih baik dari sebelumnya yang sempat langka hingga harganya melambung tinggi.
Kebutuhan masker melonjak seusai Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Sontak warga berbondong-bondong membelinya untuk melindungi diri dari pandemi korona yang tengah melanda dunia.
Saat itu sulit menemukan masker, mulai dari warung pinggir jalan hingga pusat perbelanjaan. Jikalau tersedia, harganya melonjak hingga ratusan ribu rupiah.
Kini masker sudah tersedia di swalayan dengan harga normal. Akan tetapi, stoknya masih terbatas di tengah permintaan yang tinggi.
Kompas mengecek stok masker di salah satu swalayan di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (28/4/2020). Di tempat ini tersedia masker medis sekali pakai isi lima seharga Rp 9.000. Masker ini habis hanya dalam waktu tiga hari.
Salah satu karyawan swalayan tidak dapat memastikan kapan stok baru akan datang. Sebagai gantinya, masih tersedia masker kain yang dapat digunakan berulang kali. Masker jenis ini dijual seharga Rp 7.000 per potong.
Sejumlah warga sudah membeli masker medis di swalayan terdekat dengan harga normal. Ega (21) membeli masker medis saat berbelanja di salah satu swalayan di Bogor, Jawa Barat, sepekan yang lalu.
Ia secara tidak sengaja melihat masker medis di salah satu rak. Padahal, sudah sebulan terakhir tidak tersedia barang tersebut. ”Langsung beli, isi lima dengan harga normal,” ucap Ega.
Mahasiswi ini sempat membeli 10 masker medis seharga Rp 50.000 dari kenalannya. Harga tersebut sudah termasuk murah kala sebagian orang menjual pada kisaran ratusan ribu.
Cici (21) juga segera membeli masker medis saat berbelanja di salah satu swalayan di Tegal, Jawa Tengah, Senin (27/4). ”Stoknya masih sedikit. Kemarin ke sana cuma ada lima bungkus,” ujar Cici. Sebungkus berisi lima potong masker dengan harga Rp 9.900.
Normalnya harga masker juga menjadi perbincangan hangat warganet di Twitter. Akun @ferdiriva mencuitkan masker medis isi lima yang dibelinya dari salah satu swalayan seharga Rp 9.000. ”Udah banyak masker sekarang dan gak mahal lagi. Ini cuma 9000-an (Rp 9.000) isi 5 pcs. Kemaren sekotak isi 50 dijual 350 ribu (Rp 350.000),” cuitnya disertai foto masker yang dibeli.
Cuitan tersebut mendapatkan berbagai tanggapan. Hingga Selasa pukul 17.45 sudah dicuitkan lagi sebanyak 8.725 kali.
Warganet lain turut membagikan tersedianya masker di swalayan delat tempat tinggalnya. Salah satunya akun @ceulil yang langsung mencari masker tersebut di swalayan terdekat. ”Baca ini langsung ke Indomaret, di Gandaria juga udah nih. Ada Redoxon pula yg kemarin susah dicari,” cuitnya disertai gambar masker dan barang lain yang sudah tersedia.
Menurut Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati, harga masker kembali normal karena permintaan dan pasokan telah seimbang. Sebelumnya, ketidakseimbangan terjadi karena pemerintah mengekspor masker ke negara yang mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19. ”Seiring waktu ada proses produksi sehingga pasokan meningkat lagi. Proses produksi membutuhkan waktu,” kata Enny.
Kelangkaan masker juga terjadi karena tidak ada pengaturan ekspor masker lantaran pemerintah tidak memperkirakan pandemi akan masuk ke Indonesia.
Seiring melambungnya harga masker, ada alternarif lain, yakni masker kain yang dapat digunakan berulang kali. ”Itu yang membuat pasokan kembali seimbang dan membuat harga normal kembali,” ujarnya. Enny mengingatkan bahwa harga masker akan normal selama produksi dan pasokan terjaga dengan baik.