Rumah sakit swasta dan pemerintah terus bersinergi menekan penyebaran dan memutus mata rantai Covid-19 agar dapat menekan angka kasus dan kematian akibat virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit tersebut.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kelompok Rumah Sakit Siloam menyalurkan bantuan sekitar 4.400 peralatan medis kepada 32 rumah sakit umum DKI Jakarta untuk memfasilitasi lebih banyak warga dalam menjalani tes deteksi dini Covid-19. Kerja sama rumah sakit swasta dan RSU DKI Jakarta ini merupakan upaya untuk memutus mata rantai dan mengendalikan penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, 4.400 peralatan medis itu berupa swab, VTM, alat uji, PCR primers, dan reagen. Peralatan medis tersebut akan segera disalurkan ke 32 RSU DKI Jakarta untuk mempercepat tes deteksi dini Covid-19.
”Kami berharap dukungan ini dapat membantu mengendalikan penyebaran virus korona dengan dilakukannya tes kepada lebih banyak pihak, khususnya terhadap kelompok ibu sedang hamil. Apabila ada tindakan medis yang diperlukan pascates akan dapat segera dilakukan dan dengan demikian dapat memutus rantai penyebaran Covid-19,” kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Rabu (29/4/2020).
Wakil Direktur Utama Kelompok Siloam Caroline Riady dan Direktur Siloam Grace Frelita menyerahkan langsung peralatan medis tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (28/4/2020) untuk selanjutnya disalurkan ke 32 RSU DKI Jakarta.
Menurut Wakil Direktur Utama Kelompok Siloam Caroline Riady, rumah sakit umum pemerintah berperan besar dan menghadapi tantangan berat di garda depan peperangan melawan pandemi Covid-19. Sementara pihak swasta juga perlu berkontribusi dan berbagi peran melalui sumber daya dan pengetahuan sebagai wujud kerja sama di lapangan.
”Jumlah kasus Covid-19 setiap hari yang kian cepat (bertambah) sangat membutuhkan peran kunci dalam deteksi awal melalui tes cepat ataupun tes RT-PCR. Deteksi dini ini memungkinkan pemberian perawatan tepat waktu, khususnya pada titik awal serangan Covid-19, sebelum serangan dahsyat terjadi terhadap paru-paru. Pada akhirnya, deteksi dini, tepat waktu, cepat, luas, dan efektif akan meningkatkan angka kesembuhan dan mengurangi angka kematian,” tutur Caroline.
Dengan demikian, lanjutnya, dengan upaya strategis melawan Covid-19 melalui tes cepat, luas, dan efektif, bisa diambil keputusan tepat waktu untuk mengisolasi dan merawat pasien. Selain itu, pelacakan kontak bisa cepat dilakukan untuk menurunkan dan memutuskan rasio penularan. ”Akhirnya juga lebih menjamin keselamatan dan keamanan para dokter, perawat, dan pekerja medis di rumah sakit dan fasilitas kesehatan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Siloam Grace Frelita mengatakan, Siloam sudah menambah jumlah tempat tidur sebanyak 30 persen untuk mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
”Kami mengoperasikan tiga RS rujukan khusus Covid-19, yaitu RS Siloam Mampang dengan daya tampung 415 (pasien), RS Siloam Kelapa Dua dengan kapasitas 215, dan RS Siloam Paal Dua dengan kapasitas 145,” kata Grace.
Selain itu, ujarnya, laboratorium RS Siloam meningkatkan kapasitas tes RT-PCR (real time polymerase chain reaction) dengan menjalankan empat mesin PCR yang saat ini berkapasitas 288 pasien/kasus atau 576 sampel pasien per hari. Peningkatan kapasitas tes RT-PCR juga bertujuan untuk tes para dokter, perawat, dan pekerja medis di lapangan.