Ribuan Kendaraan Mudik Putar Balik ke Jakarta Menjelang Lebaran
Sebanyak 8.013 kendaraan mudik putar balik ke Jakarta dari Gerbang Tol Cikarang Barat H-3 Lebaran. Jumlah itu melonjak dua kali lipat dari hari sebelumnya.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 7.732 kendaraan pribadi dan 281 kendaraan angkutan penumpang putar balik ke Jakarta karena terindikasi akan mudik pada H-3 Lebaran.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kepolisian, dan Kementerian Perhubungan mencatat ada 8.013 kendaraan putar balik karena terindikasi mudik di Gerbang Tol Cikarang Barat 3 pada titik pemeriksaan Km 31 Cikarang Barat, Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Kamis (21/5/2020). Jumlah itu melonjak dua kali lipat dari Rabu (20/5/2020) atau
4.003 kendaraan.
”Lonjakan jumlah kendaraan yang putar balik menimbulkan kepadatan menjelang lokasi titik pemeriksaan pengendalian transportasi,” kata General Manager Representatif Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Widiyatmiko Nursejati dalam keterangan tertulis.
Menurut Widiyatmiko, lonjakan kendaraan putar balik itu bukan berarti adanya peningkatan lalu lintas yang meninggalkan Jakarta. Akan tetapi, itu lebih pada ketatnya pengawasan kendaraan keluar Jabotabek dari petugas di titik pemeriksaan.
Adapun jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju Jalan Tol Trans-Jawa turun sekitar 43 persen dari lalu lintas harian rata-rata normal.
Sementara Pamendal Pospam Titik Pemeriksaan Cikarang Barat Komisaris Joko Sutriono mengatakan, penindakan putar balik kendaraan terindikasi mudik akan terus berlangsung karena masih banyak pelanggaran terhadap larangan mudik.
”Dua hari terakhir masih banyak pelanggaran larangan mudik. Proses pengendalian arus kendaraan ini akan terus dilakukan. Proses lebih lanjut seperti tilang dan menahan kendaraaan juga terus diterapkan, terutama bagi warga yang nekat untuk menumpang kendaraan travel gelap,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyita 95 unit kendaraan bermotor yang dimanfaatkan sebagai tavel gelap untuk mengangkut warga yang hendak mudik pada Rabu (20/5/2020). Total ada 719 warga dicegah mudik ke luar Jabodetabek.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, larangan mudik dari pemerintah sejak 24 April 2020 masih dimanfaatkan sejumlah oknum meraup keuntungan di tengah pembatasan transportasi publik. Mereka menawarkan jasa mudik menggunakan mobil pribadi untuk mengangkut penumpang atau yang dikenal dengan travel gelap.
Data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dari 24 April 2020 hingga 20 Mei 2020, total ada 377 unit kendaraan travel gelap disita polisi. Jumlah penumpang yang berhasil dicegah mudik mencapai 2.225 orang.
”Modus operandi mereka bermacam-macam. Ada yang menawarkan melalui media sosial dan ada yang langsung dari mulut ke mulut. Harga tiket yang ditawarkan cukup mahal, di atas harga normal. Misalnya, ke Brebes, tarifnya bisa sampai Rp 500.000 per orang. Padahal, normalnya hanya Rp 150.000,” kata Sambodo.