Penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional harus lebih ketat. Peran aktif dan tegas pemerintah, pengelola pasar, serta warga dibutuhkan.
Oleh
HELENA F NABABAN/I Gusti Agung Bagus Angga Putra/Pradipta Pandu Mustika
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sementara pasar-pasar yang ada temuan pedagang positif Covid-19. Perumda Pasar Jaya juga melakukan penyemprotan disinfektan di pasar-pasar tradisional yang dikelolanya.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin, Rabu (10/6/2020), mengatakan, langkah-langkah itu sudah dilakukan di Pasar Klender, Jakarta Timur. Di pasar ini, 20 pedagang positif Covid-19.
”Untuk Pasar Klender, sebenarnya sudah dilakukan penutupan ketika kami mendapatkan adanya pedagang terinfeksi atau terpapar Covid-19. Kami langsung melakukan penyemprotan (disinfektan) pada saat itu,” kata Arief.
Kami nonaktifkan pasarnya.
Selain di Pasar Klender, langkah serupa sudah dilakukan di Pasar Lontar dan Pasar Serdang. ”Kami nonaktifkan pasarnya. Lalu kami pastikan pasar itu sudah steril lagi untuk kemudian bisa dilakukan aktivitas ekonomi,” ujar Arief.
Dengan adanya temuan kasus positif di pasar, jelas Arief, Perumda Pasar Jaya berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta. ”Jadi, ini kerja sama kami dengan Kasatpol PP (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja) DKI untuk menertibkan pengunjung yang belum menyadari bahaya Covid-19, seperti memastikan menggunakan masker,” katanya.
Perumda Pasar Jaya, ujar Arief, juga dibantu Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan tes cepat dan tes usap. Wali kota ikut mengoordinasikan dan membantu untuk memastikan pelaksanaan tes-tes itu di pasar tradisional di Jakarta yang jumlahnya cukup banyak.
Gilbert Simanjuntak, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, menegaskan, perlu pencegahan secara ketat agar kasus pasar ini tidak terus berulang. ”Pemimpin atau pamong setempat harus turun langsung dan memberi contoh kepada masyarakat. Camat, lurah, RT, dan RW harus terlibat. Selain itu, harus ada penegakan secara tegas,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti selaku bagian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memaparkan, sampai Rabu terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 147 kasus. Dengan demikian, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 8.423 kasus.
Dari jumlah itu, 3.517 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 551 orang meninggal. Orang dalam pemantauan berjumlah 17.746 orang dan pasien dalam pengawasan sebanyak 12.406 orang. Pada Selasa (9/6/2020) dilaporkan penambahan kasus konfirmasi Covid-19 yang cukup tinggi di DKI, yakni sebanyak 234 kasus.
Minim kesadaran
Di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, Banten, kesadaran menjalankan protokol kesehatan juga dinilai masih kurang. Pembeli memadati pasar pada Rabu pagi. Tidak terlihat upaya menjaga jarak di antara pembeli. Meski pengelola pasar telah memasang garis merah di lantai agar pembeli menjaga jarak, hal tersebut tidak diacuhkan pembeli.
Di lokasi, petugas pasar berkeliling mengawasi para pembeli. Namun, mereka hanya memperhatikan dan tidak aktif menegur pembeli yang tidak menjaga jarak. Pengelola Pasar Modern BSD menyediakan wastafel dan dua bilik disinfektan meskipun tak banyak yang memakainya. Di pintu masuk pasar tidak ada pemeriksaan suhu tubuh pengunjung.
Salah seorang pedagang di Pasar Modern BSD, Afendi (40), mengatakan, pengelola pasar meminta para pedagang menyediakan layanan pesan antar. Kebijakan tersebut untuk menekan jumlah pengunjung yang datang ke pasar. Akan tetapi, layanan pesan antar kurang diminati. Hanya pembeli langganan saja yang kadang memanfaatkan layanan itu.
Muhammad Husen dari Tennant Relations Pasar Modern BSD menjelaskan, pihaknya menyediakan tempat mencuci tangan dan bilik disinfektan untuk meminimalkan persebaran Covid-19. Pengunjung pasar dan petugas diwajibkan mengenakan masker. Anak-anak dilarang masuk ke pasar. Selain itu, dua kali dalam sepekan dilakukan penyemprotan disinfektan di dalam area pasar.
”Kalau pembeli mulai padat, kami berlakukan sistem antrean. Maksimal yang ada di dalam pasar 200 pengunjung. Pintu masuk yang dibuka hanya empat untuk memudahkan pengawasan,” kata Husen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tangsel Maya Mardiana menyampaikan, institusinya rutin mengawasi pasar tradisional. Disebutkan ada tujuh pasar tradisional di Tangsel.
Bagaimana kita bisa memutus mata rantai jika pendekatan protokol kesehatan belum terselesaikan.
Terkait belum optimalnya penerapan protokol Covid-19 di pasar tradisional, Maya mengatakan telah menyampaikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk ditindaklanjuti.
Pelaksanaan tes cepat Covid-19 di pasar-pasar tradisional, menurut Maya, telah dilaksanakan dengan menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Sebanyak 500 tes cepat dilakukan di setiap pasar. ”Hingga saat ini belum ditemukan kasus Covid-19 di pasar tradisional di Tangsel,” ucap Maya.
Gubernur Banten Wahidin Halim melalui siaran pers menyayangkan berbagai pelanggaran protokol kesehatan di wilayahnya. Pelanggaran-pelanggaran tersebut sangat mendegradasi upaya penanganan Covid-19 Pemprov Banten.
”Bagaimana kita bisa memutus mata rantai jika pendekatan protokol kesehatan belum terselesaikan,” kata Wahidin.
Pasar Cileungsi
Di Kabupaten Bogor, sesuai data monitoring harian kewaspadaan infeksi Covid-19 yang dirilis Selasa malam, terdapat penambahan delapan kasus positif Covid-19. Dari tambahan tersebut, enam kasus berasal dari kluster Pasar Cileungsi.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Shofiah, mengatakan, kasus positif Covid-19 di Pasar Cileungsi pertama kali teridentifikasi saat Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan tes usap di pasar tersebut beberapa waktu lalu. Dari hasil tes usap, tiga pedagang pasar dinyatakan positif Covid-19.
Ditemukannya kasus positif Covid-19 tersebut membuat Pemkab Bogor menutup sementara Pasar Cileungsi dan melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan. Namun, Pasar Cileungsi dibuka kembali pada 5 Juni seiring diberlakukannya PSBB transisi atau proporsional.