”Alarm” dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet
Lonjakan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi peringatan soal potensi ledakan kasus. Pemprov DKI Jakarta memperpanjang PSBB transisi hingga 17 Januari 2021.
Oleh
STEFANUS ATO/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tingkat keterisian pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, mencapai 68,12 persen. Lonjakan pasien di rumah sakit darurat itu kian mengkhawatirkan. Para pasien yang dirawat didominasi pasien bergejala dan banyak dari mereka dalam penurunan kondisi kesehatan.
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Letnan Kolonel (Laut) drg M Arifin mengatakan, keterisian pasien bergejala di menara lima mencapai 76,33 persen, menara enam 67,15 persen, dan menara tujuh 74,33 persen. Sementara untuk pasien isolasi mandiri yang dirawat di menara lima, keterisiannya mencapai 54,59 persen. Atau, jika ditotal, keseluruhan keterisian pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet 68,12 persen.
”Jumlahnya naik, pasien dari puskesmas menumpuk. Ini mengkhawatirkan karena saat ini banyak yang bergejala. Banyak juga yang menurun kondisinya dan tentu butuh HCU (high care unit),” kata Arifin, Minggu (3/1/2021).
Pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet didominasi pasien dari wilayah DKI Jakarta, yaitu 80 persen. Peningkatan jumlah pasien itu dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari pelonggaran pembatasan sosial berskala besar hingga dampak liburan. ”Intinya karena banyak orang ketemu dan berkumpul,” ujarnya.
Minggu malam, Pemprov DKI Jakarta resmi mengeluarkan surat perpanjangan PSBB transisi hingga 17 Januari 2021. Ini bisa diperpanjang lagi hingga 31 Januari.
Dalam pernyataan tertulisnya kepada Kompas, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, kedisiplinan pada protokol kesehatan kendur. Perlu stamina panjang untuk terus mengingatkan publik.
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan, persentase pertambahan total kasus aktif terkonfirmasi positif terus naik. Per 2 Januari 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 15.471 kasus atau meningkat 18 persen dari dua pekan sebelumnya.
”Kenaikan kasus aktif patut diwaspadai bersama, terlebih pascalibur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 berpotensi menyebabkan penambahan kasus,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam siaran pers, Minggu.
Di Kota Tangerang Selatan, Banten, keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif (ICU) per 2 Januari 2021 sudah 100 persen dari total 25 unit tempat tidur. Adapun keterisian tempat tidur di ruang HCU di seluruh Tangerang Selatan mencapai 91 persen dari total 433 unit. Artinya, hanya tersisa 44 tempat tidur ruang HCU.
Jumlahnya naik, pasien dari puskesmas menumpuk. Ini mengkhawatirkan karena saat ini banyak yang bergejala. Banyak juga yang menurun kondisinya dan tentu butuh HCU (high care unit).
Pasien Covid-19 yang belum mendapat ruang perawatan di 22 rumah sakit rujukan diarahkan menjalani perawatan di salah satu dari tujuh puskesmas transit. Setiap puskesmas berkapasitas 10 tempat tidur.
”Puskesmas transit masih bisa menerima pasien. Saat ini ada empat pasien yang masih harus menunggu di puskesmas sampai ada tempat tidur kosong di rumah sakit,” ujar Allin Hendarlin Mahdaniar, Sekretaris Dinkes Tangerang Selatan.
Per 3 Januari 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di Tangerang Selatan bertambah 26 kasus. Total jumlah kasus Covid-19 di Tangerang Selatan menjadi 3.779 kasus dengan 187 orang meninggal.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Deden Deni menyampaikan, pihaknya berusaha menambah kapasitas tempat tidur dari yang ada saat ini. Sejumlah rumah sakit rujukan sudah ada yang menambah tempat tidur ICU.
Selain itu, apabila dirasa mendesak, Rumah Sakit Dr Sitanala di Kota Tangerang mempersilakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan merujuk pasien ke sana. Masih ada sekitar 30 tempat tidur pasien Covid-19 yang tersedia di RS Dr Sitanala.
Sementara itu, persiapan pengoperasian dua rumah sakit darurat, yaitu Rumah Sakit Pondok Betung dan Rumah Sakit Pakulonan, juga terus digenjot. Setiap rumah sakit berkapasitas sekitar 70 tempat tidur.
Di Kota Bogor, Jawa Barat, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor telah ditambah dari sebelumnya 122 unit menjadi 150 unit.
Pelacakan kontak untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 juga terus dilakukan. Upaya itu didukung dengan rata-rata pengambilan sampel tes usap sebanyak 1.000 spesimen per pekan.
Di Kota Bekasi, Jabar, angka kematian akibat Covid-19 hingga Minggu mencapai 273 kasus. Kematian pasien Covid-19 melonjak tajam selama tujuh hari terakhir. Pada 27 Desember 2020, kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 243 kasus. Artinya, dalam kurun waktu tujuh hari ada 30 kematian baru.
Akumulasi kasus Covid-19 di Kota Bekasi hingga Minggu mencapai 16.008 kasus. Sejumlah 15.106 kasus sembuh, 629 kasus dalam perawatan, dan 273 kasus meninggal.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, melalui keputusannya, kembali memperpanjang masa Adaptasi Tatanan Hidup Baru Masyarakat Produktif Aman Covid-19. Keputusan perpanjangan itu berlaku satu bulan, yaitu dari 3 Januari sampai 2 Februari 2021.
Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan, tahun 2021 adalah periode berat bagi Indonesia. Tren kasus Covid-19 terus meningkat dan belum terkendali.
Apalagi, saat ini muncul SARS-CoV-2 varian baru yang berpotensi lebih menular. Untuk itu, ia meminta pemerintah melipatgandakan kewaspadaan dan surveilans. Upaya tes, pelacakan kontak, dan isolasi mesti terus ditingkatkan.