170 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Magelang

MAGELANG, KOMPAS - Pascakejadian banjir dan longsor yang terjadi pada Sabtu (29/4/2017), sebanyak 170 jiwa dari dua desa di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengungsi di rumah kerabatnya masing-masing di sekitar Kecamatan Grabag, dan Ngablak. Sebagian dari pengungsi adalah mereka yang rumahnya terdampak bencana, mengalami rusak sedang hingga berat.

Demikian data sementara yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Minggu (30/4).

Salah seorang anggota tim relawan, Tege, mengatakan, selain mereka yang mengungsi, di lokasi bencana di Desa Sambungrejo dan Citrosono, Kecamatan Grabag, juga masih ada puluhan jiwa yang masih bertahan di rumah masing-masing.

GOOGLE MAPS/ADHI KSP

Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

“Mereka yang rumahnya hanya mengalami rusak ringan, biasanya masih enggan untuk diminta meninggalkan tempat tinggalnya,” ujarnya.

Baik untuk mereka yang masih bertahan di rumah ataupun yang mengungsi, Tege mengatakan, pihaknya berupaya mendistribusikan bantuan logistik.

Artini (28), salah seorang warga Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, mengatakan, mulai Minggu ini, dia memutuskan untuk mengungsi bersama suami dan dua anaknya ke rumah orangtuanya di Desa Jogoyasan, Kecamatan Ngablak. “Sebenarnya sejak Sabtu kemarin, saya sudah berniat mengungsi tapi tidak bisa meninggalkan rumah karena akses jalan masih tertutup longsor,” ujarnya.

Artini mengatakan, rumahnya tidak terdampak bencana. Namun, dia memilih untuk meninggalkan rumah karena takut dan dan khawatir terjadi bencana longsor susulan.

• 10 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Magelang Ditemukan