UNGARAN, KOMPAS — Inovasi menjadi kunci kelangsungan industri jamu tradisional. Selain mewarisi nilai tradisional dan kearifan lokal, industri ini juga mengolah bahan baku dari kekayaan alam Nusantara.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di sela-sela penyerahan sertifikasi izin edar kapsul lunak jamu Sido Muncul di kompleks pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Karangjati, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/2/2019).
”Pabrik Sido Muncul merupakan pabrik jamu yang pertama kali memproduksi kapsul lunak. Saya berharap inovasi yang telah dikembangkan bisa ditiru usaha produk jamu lain,” ujar Puan.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Penny K Lukito, Bupati Semarang H Mundjirin, Direktur Utama PT Sido Muncul David Hidayat, dan Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat.
Pabrik Sido Muncul merupakan pabrik jamu yang pertama kali memproduksi kapsul lunak. Saya berharap inovasi yang telah dikembangkan bisa ditiru usaha produk jamu lain.
Puan mengatakan, dengan izin edar kapsul lunak, industri jamu Indonesia semakin maju. Kemasan jamu tidak lagi hanya dibungkus, tetapi juga sudah dalam bentuk kapsul.
Seiring dengan kemajuan itu, tanggung jawab pabrik jamu bertambah besar. Untuk itu, dia meminta industri jamu membina dan mengembangkan usaha-usaha kecil di sekitarnya, termasuk para mitra petani.
”PT Sido Muncul harus menjadi bapak angkat bagi usaha kecil jamu tradisional di sekitarnya,” ujar Puan.
Hal itu penting karena, menurut Puan, industri jamu merupakan usaha tradisional yang melestarikan warisan leluhur dan nilai-nilai kearifan lokal.
Penny K Lukito menyebutkan, kemasan baru produk kapsul lunak jamu menunjukkan PT Sido Muncul telah siap memasuki revolusi industri generasi keempat (4.0). Terlebih, seluruh bagian produksinya sudah menggunakan mesin otomatis.
”Produk jamu Sido Muncul sudah memenuhi standar mutu dan produk higienis. Hal itu bisa dicapai karena selama ini produk jamu senantiasa mengikuti aturan dan regulasi yang diregulasi oleh pemerintah. Badan POM juga melakukan pengawasan,” ujar Penny.
Irwan Hidayat mengatakan, kapsul lunak merupakan inovasi terbaru dari Sido Muncul dengan mengembangkan produk jamu cair dari bentuk kemasan menjadi kapsul. PT Sido Muncul saat ini memiliki pabrik di lahan seluas 17.000 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 28.000 meter persegi. Industri ini memiliki karyawan sebanyak 4.000 orang.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, PT Sido Muncul, menurut Irwan, juga telah membina dan bekerja sama dengan 117 kelompok tani tanaman obat tradisional di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Para petani mitra itu merupakan pemasok utama bahan-bahan baku pembuatan jamu. Kerja sama itu sudah berlangsung lama, bahkan sudah ada yang bermitra selama 25 tahun.
Pada kesempatan itu, Puan juga memberikan 1.500 bingkisan kepada keluarga, anak-anak penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar, petani binaan, warga penerima bantuan pangan nontunai, serta penerima Kartu Indonesia Sehat.